Capres nomor urut satu Prabowo Subianto didampingi cawapres Hatta Rajasa, di depan ribuan simpatisan ketika kampanye akbar di Gelora Utama Bung Karno Senayan, Jakarta, 22 Juni 2014. Prabowo mengajak simpatisan yang hadir untuk memenangkan pasangan Prabowo-Hatta pada Pilpres mendatang. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut satu, Hatta Rajasa, membantah membiayai tabloid propaganda, Obor Rakyat, hingga miliaran rupiah. Mantan Menteri Koordinator Perekonomian itu juga membantah menggunakan Muchlis Hasyim Yahya, pendiri Inilah Koran dan Inilah.com, sebagai konsultan medianya.
"Tidak benar. Tidak benar isu itu," kata Hatta di Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu, 25 Juni 2014. "Itu (Obor Rakyat) kan ada orang-orangnya. Silakan ditanya satu-persatu."
Isu bahwa ada Hatta di balik penerbitan Obor Rakyat mencuat dari pernyataan Poempida Hidayatulloh. Anggota tim pemenangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, Joko Widodo-Jusuf Kalla, itu menduga Muchlis dikontrak Hatta Rajasa sebagai konsultan medianya sejak dua tahun lalu.
“Ini sudah ada hubungan dalam konteks membantu, saya belum lihat kontraknya seperti apa, bisa saja deal kontrak dengan uang atau yang lain seperti iklan kami tidak tahu,” kata Poempida, Rabu, 25 Juni 2014. Info tersebut didapat Poempida dari orang dalam yang dikenalnya.
Adapun ihwal penanganan laporan terhadap Obor Rakyat, Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI sudah memeriksa Setiyardi Budiono, pemimpin redaksi tabloid tersebut. Setiyardi merupakan Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah. Hingga kini polisi belum menetapkan seorang pun sebagai tersangka.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.