PKB Kerahkan Kiai Besar NU untuk Menangkan Jokowi  

Reporter

Rabu, 25 Juni 2014 08:11 WIB

Calon Presiden PDI Perjuangan Joko Widodo, disambut warga NU untuk menghadiri silaturahmi Kiai Kampung dan Warga NU untuk menerima dukungan, di Gor Pondok Pesantren Darul Ma'arif, Kaplongan, Indramayu, Jawa Barat (17/6). Capres Jokowi mengklarifikasi soal isu SARA dan isu penghapusan sertifikasi guru serta akan tetap blusukan jika jadi presiden pada Pilpres 2014. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Pontianak - Ketua Badan Pemenangan Pemilu Presiden Jokowi-JK dari Partai Kebangkitan Bangsa, Marwan Ja'far, mengatakan partainya mengerahkan tokoh-tokoh sentral Nahdlatul Ulama untuk memperbesar keunggulan Jokowi-Jusuf Kalla dalam pemilu presiden 9 Juli mendatang.

"Semua pengurus DPP, semua caleg, para kiai, kerja, turun langsung ke lapangan, khususnya memberi klarifikasi soal kampanye hitam yang menimpa Jokowi," katanya kepada Tempo di Pontianak, Selasa, 24 Juni 2014. Marwan mengatakan beberapa tokoh sentral dan berpengaruh NU dikerahkan khususnya untuk mengamankan Pulau Jawa.

Ia mencontohkan wilayah Jawa Tengah. Ketua Dewan Syuro PKB Jawa Tengah KH Munif Zuhri bertugas di provinsi ini. Adapun Ketua Dewan Syuro PKB Jawa Timur KH Abdus Salam menjadi tokoh yang ditugaskan di Jawa Timur. "Lalu ada KH Abun Bunyamin Ruhiyat untuk Jawa Barat, sementara di Yogyakarta ada KH Masrur Ahmad. Di Yogyakarta juga ada KH Dimyati Rois," katanya. Marwan mengatakan tokoh-tokoh ini memiliki pengaruh dan pengikut yang sangat signifikan.

Dalam dua pekan terakhir menjelang pencoblosan, Marwan mengatakan fokus kampanye oleh tokoh-tokoh NU tersebut adalah melakukan klarifikasi atas kampanye hitam yang menimpa Jokowi. Mereka juga melakukan sosialisasi agar warga NU mencoblos Jokowi pada hari pemilihan. Untuk menghadang kampanye hitam, Marwan mengatakan tokoh-tokoh itu secara rutin turun langsung ke masyarakat. "Selain itu, PKB juga mengeluarkan buletin, spanduk, SMS," katanya.

Marwan mengatakan, di antara warga NU, dampak kampanye hitam sudah mereda. Mereka kini justru berbalik mendukung Jokowi. "Pak Jokowi terus dizalimi. Dengan kebenaran yang mulai mencuat, mereka malah jadi simpati," katanya. Marwan mengatakan, di beberapa provinsi, keunggulan Jokowi-Kalla sudah mengalami peningkatan.

ANANDA TERESIA











Berita Terpopuler:
Merasa Tak Dihargai, Ayu Azhari Pindah ke Jokowi
Penipuan Investasi, Dua Petinggi Cipaganti Ditahan
8 Jam, Api Masih Mengamuk di Mal King's Bandung
Dukung Jokowi, Anwar Fuady Tak Takut Dipecat

Berita terkait

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

1 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

1 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

2 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

5 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

5 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

7 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

11 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

19 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

20 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

20 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya