Projo: Prabowo Harus Jelaskan Dana Ganjil di Bursa  

Reporter

Editor

Sugiharto

Jumat, 20 Juni 2014 07:32 WIB

Prabowo Subianto memasukkan surat suara di TPS 02, Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Rabu (9/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Loyalis calon presiden Joko Widodo menduga terjadi patgulipat dana kampanye yang dilakukan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Dugaan itu menunjuk pada transaksi senilai Rp 869,8 miliar atas nama Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta di pasar modal.

Dana sebesar itu digunakan membeli saham perusahaan grup MNC milik taipan Hary Tanoesoedibjo, mantan petinggi Partai Hati Nurani Rakyat yang menyokong Prabowo-Hatta. "Prabowo-Hatta harus menjelaskan sumber dana itu sebab integritas calon pemimpin bangsa sangat penting," kata Koordinator Nasional Kader dan Simpatisan PDI Perjuangan Pro-Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada Jumat, 20 Juni 2014. "Kita membutuhkan pemimpin yang jujur."

Budi Arie menjelaskan, berdasarkan data pantauan dari Bloomberg, tercatat transaksi Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta sebesar Rp 869,8 miliar untuk membeli saham empat perusahaan grup MNC. Sebesar Rp 712,7 miliar dibelanjakan 6,13 persen saham berkode BHIT di Bursa Efek Indonesia, Rp 113 miliar untuk 1,38 persen saham KPIG, Rp 33 miliar untuk 0,11 persen saham BMTR, dan Rp 11,8 miliar untuk 0,03 persen saham MNCN. (Baca: 'Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta' Borong Saham MNC Grup)

BHIT adalah kode saham untuk PT MNC Investama, KPIG untuk PT MNC Land, BMTR untuk PT Global Mediacom, dan MNCN untuk PT Media Nusantara Citra. Semua perusahaan itu milik Hary Tanoe. Ia mengundurkan diri dari Hanura untuk menyokong Prabowo karena partai itu berpihak pada pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

Menurut Budi Arie, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) serta pihak-pihak yang berkompeten harus memantau aliran dana tersebut. "Jangan merusak demokrasi dengan uang yang tidak jelas asalnya," ujarnya.

NURUL MAHMUDAH



Berita Terpopuler:
Empat Saksi Penting Hambalang Meninggal, Kenapa?
KPK Berencana Tempuh Jalur Hukum Soal Transkrip
Empat Saksi Penting Hambalang Meninggal, KPK Santai
Gang Dolly dan Tragedi Berdarah Sumiarsih

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

2 Maret 2018

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.

Baca Selengkapnya

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

1 Maret 2018

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

1 Maret 2018

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

27 Februari 2018

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

26 Februari 2018

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

26 Februari 2018

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

24 Februari 2018

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya