Jokowi Sebut Obor Rakyat Gerus Elektabilitas

Reporter

Selasa, 17 Juni 2014 11:31 WIB

Calon Presiden Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sesi foto bersama seusai mendeklarasikan diri sebagai Capres dan Cawapres di Gedung Joeang 1945, Jakarta Pusat, (19/5). Jokowi resmi menyatakan Jusuf Kalla sebagai pendampingnya untuk Pilpres mendatang. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Karawang - Calon presiden dari poros koalisi PDI Perjuangan, Joko Widodo, mengakui bahwa kampanye hitam yang ditujukan kepadanya dalam beberapa bulan terakhir, termasuk yang diberitakan tabloit Obor Rakyat, menyebabkan tergerusnya elektabilitas Jokowi-Jusuf Kalla di Pulau Jawa.

Menurut Jokowi, bagi masyarakat kelas menengah ke atas, kampanye hitam yang dilancarkan Obor Rakyat, tidaklah mengkhawatirkan karena mereka bisa membedakan mana yang benar dan tidak benar. Tapi, untuk masyarakat bawah, Jokowi menilai pemberitaan tabloid itu menggerus elektabilitasnya.

“Tapi untuk masyarakat bawah belum bisa membedakannya, apakah itu koran atau bukan. Maka akan ada pengaruhnya,” kata Jokowi saat berada di Karawang, Selasa, 17 Juni 2014. (Baca: Strategi Jokowi Dongkrak Suara di Pantura)

Selain isu yang dilontarkan Obor Rakyat, Jokowi juga mengakui bahwa isu Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta bila Jokowi terpilih menjadi presiden, dijadikan kampanye hitam oleh pihak lawan di wilayah Ibu Kota negara itu.

Tapi Jokowi menilai kampanye "Prabowo Presiden, Jokowi Gubernur. Jokowi Presiden, Ahok Gubernur" tidak akan mempengaruhi warga Jakarta. Jokowi meyakini masyarakat Jakarta bisa memilah mana informasi yang benar dan yang hanya sebatas isu.

Jokowi mengatakan masih ada satu isu lagi sebagai kampanye hitam untuk menyerangnya. “Tapi tidak bisa saya kasih tahu sekarang," ujarnya.

Salah seorang Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa, Marwan Ja'far, menjelaskan isu mengenai keislaman Jokowi turut mempengaruhi pertarungan keras yang terjadi di wilayah Jawa.

Menurut Marwan, masyarakat, khususnya di Jawa Barat, terpengaruh oleh isu kristenisasi Jokowi. Karena itu, untuk mengatasinya, PKB aktif melakukan dialog dengan para kiai berpengaruh di wilayah Jawa.

Marwan menjelaskan, PKB juga melakukan tur Wali Songo. Bahkan seluruh struktur partai serta para relawan bergerak untuk mengembalikan keadaan. "Meski kami masih unggul di Jawa, isu SARA berhasil menurunkan elektabilitas Jokowi-JK di Jawa,” ucap Marwan.

Berdasarkan survei Pol-Tracking Institute, Jokowi-JK unggul tipis di Banten dan Jawa Timur, dan cukup besar di Jawa Tengah. Tapi, elektabilitas Jokowi-JK tertinggal dari Prabowo-Hatta di Jawa Barat dan DKI Jakarta.

ANANDA TERESIA

Berita utama
KPK Tangkap Bupati Biak Numfor
Pengamat: Fraksi Demokrat Ciderai Keputusan SBY
Jokowi-Prabowo Pelukan, Moderator: Saya Kaget

Berita terkait

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

18 September 2022

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

Anies Baswedan diskusi tertutup dengan Jenggala Center bahas keadilan sosial di ibu kota dan soal situasi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

4 November 2021

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

Panglima TNI merupakan jabatan yang sangat tinggi di Tentara Nasional Indonesia karena menjadi pimpinan TNI selurunh angkatan militer.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

18 Oktober 2019

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

Gojek dan Tokopedia mengaku disokong penuh oleh pemerintahan Jokowi-JK.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

18 Oktober 2019

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik

14 Oktober 2019

Retno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik

Sebagai pemimpin, Jokowi dan JK juga disebut Retno tidak pernah berjarak dengan para menteri Kabinet Kerja.

Baca Selengkapnya

La Nyalla Akui Sebar Obor Rakyat, Gerindra: Harusnya Dia Dibekuk

12 Desember 2018

La Nyalla Akui Sebar Obor Rakyat, Gerindra: Harusnya Dia Dibekuk

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menanggapi pernyataan blak-blakan eks kader Gerindra La Nyalla mengaku pernah menyebarkan Obor Rakyat.

Baca Selengkapnya

Hari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan

10 Desember 2018

Hari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan

Dalam peringatan hari HAM sedunia, Komnas HAM menyoroti soal konflik agraria yang semakin masif.

Baca Selengkapnya