Debat Capres Perdana Prabowo Tak Dievaluasi Khusus  

Minggu, 15 Juni 2014 12:58 WIB

Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berjabat tangan dengan pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla, sebelum acara Debat Capres-Cawapres, di Jakarta, 9 Juni 2014. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua tim sukses calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud Md., mengatakan pihaknya tak mengadakan persiapan khusus untuk menghadapi debat calon presiden pada Ahad malam ini. Ia juga memastikan tidak ada evaluasi khusus terhadap pelaksanaan debat capres pertama yang berlangsung pada 9 Juni lalu.

Mahfud mengungkapkan tidak ada masalah dengan sejumlah media yang menyebutkan Prabowo kalah oleh calon presiden Joko Widodo dalam debat perdana. “Tapi kebanyakan rakyat justru menyatakan (Prabowo) menang. Ini kan soal siapa yang ngomong. Tidak ada evaluasi khusus, kok. Biasa saja," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu ketika dihubungi, Ahad, 15 Juni 2014.

Hanya, kata dia, pada pukul 11.00-13.00 WIB kemarin ada pertemuan tim sukses Prabowo di Hambalang untuk membicarakan masalah teknis menjelang debat nanti malam. "Tidak ada diskusi khusus, hanya makan siang sambil bergurau, memastikan soal teknis untuk debat nanti. Soal materi debat, kami percayakan ke Pak Prabowo," tutur Mahfud. (Baca: Debat Capres, Prabowo Latihan Psikologi)

Menurut Mahfud, Prabowo sangat menguasai dan menghayati visi-misinya. Selain itu, capres dengan nomor urut pertama itu sudah biasa berdebat. Apalagi pertanyaan yang akan diajukan moderator bersifat rahasia. "Jadi tidak ada latihan apa pun. Rileks sajalah pokoknya," ujarnya.

Dalam debat kedua nanti, Prabowo dan Jokowi akan beradu visi, misi, program kerja, dan gagasan andalan masing-masing dalam tema “Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial'. Debat ini akan disiarkan secara langsung oleh Metro TV dan streaming oleh Bloomberg TV pada pukul 20.00. (Baca: Debat Capres, Prabowo Jaga Stamina untuk Tersenyum)

Salah satu rancangan besar visi-misi Prabowo-Hatta yakni membangun perekonomian yang kuat, berdaulat, adil, dan makmur. Di antaranya dengan meningkatkan pendapatan per kapita penduduk menjadi minimal Rp 60 juta dari Rp 35 juta, menumbuhkan ekonomi di atas 10 persen, dan menurunkan Indeks Gini dari 0,41 menjadi 0,13. Selain itu, dengan meningkatkan daya serap angkatan kerja menjadi dua juta lapangan kerja per tahun.

Adapun pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla tercatat memiliki lima program perekonomian, dari pengendalian impor pangan, program di bidang energi dan pertambangan, program di bidang perdagangan, program di bidang pariwisata, dan program di bidang industri manufaktur. (Baca: Debat Capres, Jokowi Akan Tampil `Original`)

Khusus dalam soal pengendalian impor pangan, Jokowi-JK akan mencanangkan 1.000 desa berdaulat benih hingga 2019 dan menargetkan pembukaan 3 juta hektare sawah. Adapun di bidang energi Jokowi -JK akan mendorong terobosan energi terbarukan berbasis teknologi dan mendorong revisi Undang-Undang Migas.

DEWI SUCI RAHAYU

Berita terpopuler:
Ini Bedanya Program Ekonomi Jokowi dan Prabowo
Kenaikan Gaji PNS Minimum Sebesar Inflasi
Proyek Jalan Tol Medan-Binjai Sepi Peminat

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.

Baca Selengkapnya

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.

Baca Selengkapnya