Prabowo Disebut Kalahkan Jokowi di Basis NU-PKB  

Reporter

Jumat, 13 Juni 2014 11:06 WIB

Pasangan Capres dan Cawapres Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa melakukan solat dzuhur bersama di Mesjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/5). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta -- Lembaga Survei Nasional menyebut dukungan warga Nahdlatul Ulama yang selama ini diklaim lebih banyak ke calon presiden dan wakil presiden yang diusung poros PDI Perjuangan, Joko Widodo-Jusuf Kalla, dianggap tidak terbukti. Lembaga yang dipimpin Umar S. Bakry itu mengklaim warga NU malah lebih memilih pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dari poros koalisi Gerindra.

"Ini menunjukkan bahwa doktrin para kiai sepuh NU yang mendukung Jokowi-JK tidak mampu meyakinkan warga NU," ujar Dipa Pradipta, peneliti LSN.

Asumsi itu berdasarkan hasil survei yang dipaparkan lembaga tersebut di Le Meridien Hotel Jakarta, Kamis, 12 Juni 2014. "Elektabilitas Prabowo-Hatta di daerah basis NU cukup tinggi. Misalnya di Jawa Timur, 48,4 persen warganya memilih pasangan nomor urut satu tersebut. Jumlah pemilih Prabowo-Hatta di Jawa Tengah juga cukup besar, yakni 43,3 persen.

Survei LSN mengunggulkan pasangan Prabowo-Hatta dengan elektabilitas
46,3 persen. Adapun pasangan Jokowi-JK hanya 38,8 persen. Sisanya, yaitu 14,9 persen, belum punya pilihan. Survei digelar pada 1-8 Juni 2014 di 34 provinsi se-Indonesia. Survei yang melibatkan 1070 responden itu dilakukan dengan metode wawancara dengan kuesioner. LSN mengklaim hanya memiliki tingkat kesalahan 3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dipa menuding lemahnya dukungan Jokowi-JK di kalangan Nahdliyin juga dipengaruhi oleh ketidakseriusan kinerja Partai Kebangkitan Bangsa sebagai partai pengusung Jokowi-JK yang lahir dari NU. Itu terbukti dari jumlah warga NU yang berada di partai berlambang bola dunia itu malah lebih banyak memilih Prabowo-Hatta dibanding Jokowi-JK. "Hanya 37,9 persen pemilih PKB yang akan memilih Jokowi-JK pada pemilu presiden. Adapun yang memilih Prabowo Hatta 41,4 persen," katanya.

Hasil survei LSN di lapangan, ujar Dipa, menyebutkan warga NU banyak tersedot pada keberadaan Mahfud Md., mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yang menjadi ketua tim kampanye Prabowo-Hatta. Apalagi sebagian besar mereka, kata Dipa, memang tidak setuju dengan keputusan Muhaimin Iskandar, Ketua PKB, untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan.

"Sebagian besar yang kami wawancarai mengaku kecewa," katanya sembari menyebutkan keberadaan Jusuf Kalla selaku Muntasyar NU juga tidak mempengaruhi keputusan mereka untuk hengkang ke Prabowo-Hatta.

Tidak hanya berhasil menggerogoti suara NU, Dipa mengatakan partai pengusung Jokowi-JK lainnya juga berisi orang-orang yang memilih Prabowo-Hatta. Hasil surveinya menyebutkan sebanyak 33,3 persen pemilih Partai NasDem menjatuhkan pilihan ke Prabowo-Hatta. Adapun Partai Hati Nurani Rakyat sebanyak 42,9 persen.

TRI SUHARMAN





Berita Lain
Smartphone Mozilla Rp 295 Ribu Hadir di Akhir 2014
Uji Coba ke-26, Pelatih: Timnas U-19 Makin Bagus
Petir Bubarkan Pidato Pengukuhan Guru Besar SBY







Advertising
Advertising

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

2 Maret 2018

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.

Baca Selengkapnya

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

1 Maret 2018

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

1 Maret 2018

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

27 Februari 2018

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

26 Februari 2018

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

26 Februari 2018

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

24 Februari 2018

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya