Riset: Jokowi Menang Tipis Hadapi Prabowo  

Reporter

Rabu, 4 Juni 2014 15:21 WIB

Sejumlah wisatwan lokal membilas tubuhnya setelah mandi air panas di kota Sarein, Iran (11/9). AP/Ebrahim Noroozi

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga riset Populi Center menemukan bahwa elektabilitas calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih unggul ketimbang pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. Angka keterpilihan Jokowi tercatat sebesar 47,5 persen, sedangkan Prabowo sebesar 36,9 persen.

"Sehingga selisihnya amat tipis," kata Ketua Populi Center Nico Harjanto di Kebayoran Baru, Rabu, 4 Juni 2014. Maka, kata dia, peluang kedua kandidat relatif seimbang lantaran masih banyak orang yang belum menentukan pilihan sekitar 15,6 persen. Padahal, selisih keduanya 10,6 persen. "Pilpres akan begitu kompetitif," dia memprediksikan. (Baca:Memihak Capres, KPI Tegur Lima Stasiun TV)

Tingginya elektabilitas Jokowi juga didukung dengan temuan mengenai persepsi tingkat kepemimpinan. Sebanyak 72,5 persen responden menyatakan Jokowi mampu memimpin Indonesia. Di lain pihak, angka untuk Prabowo 69,3 persen. Sebanyak 62,6 persen responden menyukai Jokowi karena sifatnya yang merakyat. Sedangkan 53,1 persen responden menyukai Prabowo lantaran citra tegas.

Sebanyak 54,5 persen responden menilai Jokowi bisa membawa kemajuan bagi Indonesia. Adapun Prabowo berada di angka 49,2 persen. (Baca:Nomor Urut Capres Dinilai Tak Bertuah).

Masa kampanye 4 Juni-5 Juli 2014, kata Nico, membutuhkan kerja keras dari masing-masing tim kampanye. Media yang paling efektif untuk bersosialisasi, menurut sigi Populi, adalah iklan di televisi, yakni 45,9 persen. Lalu kaos sebesar 24,3 persen dan spanduk 7,9 persen.

Survei Populi Center dilakukan di 33 provinsi pada 24-29 Mei 2014. Ada 1.500 responden yang dipilih dengan metode multistage random sampling. Margin of error dari riset ini adalah plus-minus 2,53 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Besaran sampel tiap provinsi dialokasikan sesuai dengan proporsi populasi dari data sensus penduduk Badan Pusat Statistik dengan mempertimbangkan urban-rural. Proporsi gender 50:50.

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Terpopuler:
Universitas Brawijaya Juara Inovasi Internasional
Polda Jatim Amankan Senjata Api Ilegal Asal Taiwan
Soal Kampanye Hitam, SBY: Kalau Dilakukan, Kita Dosa













Advertising
Advertising

Berita terkait

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

46 menit lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

1 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

2 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

6 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

14 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

15 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

16 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

17 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

18 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

19 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya