TNI Minta BAIS Selidiki Prajurit Tak Netral  

Reporter

Selasa, 3 Juni 2014 11:21 WIB

Ratusan anggota TNI mengikuti pengarahan yang diberikan oleh Pangdam V Brawijaya Mayjen Soewarno di Balai Prajurit Kodam V Brawijaya Surabaya (30/6). Pengarahan terkait netralitas TNI dalam pemilu presiden yang akan datang. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia sedang menyelidiki informasi ihwal indikasi keterlibatan prajurit mendukung salah satu calon presiden dalam pemilu presiden 9 Juli 2014. Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayor Jenderal Fuad Basya mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pasti memperoleh informasi dari pihak tertentu.

“Panglima TNI sudah memerintahkan untuk menyelidiki soal indikasi ini,” kata Fuad saat dihubungi, Selasa, 3 Juni 2014. Panglima TNI, kata dia, menugaskan Kepala Badan Intelijen Strategis dan Komandan Satuan untuk menyelidiki keterlibatan prajurit yang mendukung salah satu calon presiden. (Baca:SBY: 2004, TNI-Polri Tak Netral)

Dia berkaca pada pengalaman pada pemilu legislatif lalu. Menurut Fuad, sepanjang pemilu lalu tidak ditemukan prajurit yang terlibat politik praktis. Dia mengatakan konsistensi akan dia tunjukkan saat menghadapi pemilu presiden. Menurut Fuad, TNI akan mengambil sikap jika ada prajurit yang terbukti mendukung salah satu calon. (Baca: Angkatan Darat Pastikan Netral dalam Pilpres)

Fuad menjelaskan bahwa TNI merupakan alat negara. Tugasnya adalah untuk menegakkan kedaulatan negara dan menjaga keselamatan bangsa. Siapa pun presiden terpilih, kata dia, akan menjadi panglima tertinggi. Sehingga, kata dia, TNI akan melaksanakan tugas sesuai dengan sumpah prajurit. (Baca: SBY Perintahkan Rapat TNI Polri Terbuka)

Kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan kembali pentingnya netralitas TNI-Polri dalam pilpres. SBY sempat mengeluhkan sikap tak netral TNI-Polri pada pilpres 2004 lalu yang merugikan dirinya. Saat itu sejumlah perwira aktif secara terbuka meminta agar masyarakat tak memilih SBY sebagai presiden di hadapan pasukan dan media massa.

Menghadapi pilpres kali ini, SBY mengklaim menerima informasi yang telah terkonfirmasi bahwa ada usaha pihak tertentu yang mau menarik perwira TNI-Polri aktif. Informasi tersebut diklaim sebagai kebenaran karena sudah diklarifikasi terhadap perwira tersebut. Meski demikian, SBY sama sekali tak menyebut nama perwira dan pihak yang dimaksud. (Baca:KASAD Janji TNI Netral pada Pemilu 2014)

WAYAN AGUS PURNOMO

Terpopuler:
Ahok Marah-marah Saat Ditanya Kasus PAM Jaya
SBY: 2004, TNI-Polri Tak Netral
Umat Kristen Sleman Empat Kali Berpindah Tempat
Bupati Kampar dan Istri Diduga Aniaya Warga
Musik Pengaruhi Otak Manusia dengan Cara Tak Biasa



Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

18 Oktober 2021

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.

Baca Selengkapnya

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

2 Mei 2020

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.

Baca Selengkapnya

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

3 Mei 2019

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

Dari data laporan ke KPU, dana kampanye yang digunakan Jokowi - Ma'ruf tercatat lebih banyak 2,8 kali lipat dibandingkan Prabowo - Sandiaga.

Baca Selengkapnya