TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Ali Masykur Musa mengatakan sudah diminta menjadi anggota Dewan Pakar Tim Pemenangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Ali mengatakan siap menjelaskan keterlibatannya dalam tim sukses calon presiden.
“Saya menjadi anggota Dewan Pakar, itu saja,” kata Ali saat dihubungi Tempo, Selasa, 3 Juni 2014. Ali mengaku diminta oleh tim Prabowo-Hatta menjadi anggota Dewan Pakar. Dia beralasan cocok dengan visi misi dan komitmen kebangsaan Prabowo-Hatta. “Visi misi mereka sesuai dengan saya,” ujarnya.
Ali akan memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu untuk menjelaskan keterlibatannya di tim ini. “Saya dipanggil untuk melakukan klarifikasi,” kata Ali. (Baca:Ridwan Kamil-Arya Bima Tim Sukses Prabowo)
Ahad lalu, saat penetapan calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto, Ali Masykur Musa berada di tim Prabowo. "Kehadiran anggota BPK dalam proses politik kampanye sangat fatal," kata anggota Bawaslu Nasrullah, Senin, 2 Juni 2014. "Ali Masykur akan kami mintai penjelasan kehadirannya dalam tim Prabowo."
Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden, Pasal 41 melarang anggota BPK menghadiri kampanye. Oleh sebab itu, keterlibatan Ali Masykur dalam tim Prabowo harus diklarifikasi, kata dia. "Pejabat negara seperti anggota BPK tak boleh ikut kampanye, baik aktif maupun cuti," kata dia. "Ada wilayah etik yang tak boleh dilanggar." (Baca:Tiga Taipan dengan Harta 23 Triliun Sokong Prabowo)
WAYAN AGUS PURNOMO
Terpopuler:
Musik Pengaruhi Otak Manusia dengan Cara Tak Biasa
Lima Parpol di Pacitan Dukung Jokowi-JK
Ambil Uang Rp 8 Ribu di Dalam Sumur, 7 Bocah Tewas
Berita terkait
Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK
32 hari lalu
Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.
Baca SelengkapnyaTerpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru
35 hari lalu
Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.
Baca SelengkapnyaTerkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022
35 hari lalu
KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya
35 hari lalu
Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,
Baca SelengkapnyaTerkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa
35 hari lalu
Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.
Baca SelengkapnyaPembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK
36 hari lalu
Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Baca SelengkapnyaPUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?
36 hari lalu
Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.
Baca SelengkapnyaKasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor
36 hari lalu
KPK telah melimpahkan berkas perkara tiga pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Papua Barat selaku penerima suap
Baca SelengkapnyaMenteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?
40 hari lalu
Menkeu Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan tindak pidana korupsi senilai Rp 2,5 triliun terkait penggunaan dana pada LPEI ke Jaksa Agung.
Baca SelengkapnyaAnggota BPK Nonaktif Achsanul Qosasi Didakwa Terima Suap Rp 40 Miliar Korupsi BTS, Siapa Nama Lain Pernah Disebut?
50 hari lalu
Selain anggota III BPK nonaktif Achsanul Qosasi yang sudah menjadi terdakwa, terdapat beberapa nama pernah terseret korupsi BTS. Siapa mereka?
Baca Selengkapnya