TEMPO.CO, Makassar - Saat ini telah ada 20 ribu orang relawan Jokowi-Kalla terbentuk di kawasan timur Indonesia, 5.000 di antaranya berasal dari Sulawesi Selatan yang terdiri atas tim pakar seknas Jokowi, Balla Jokowi, Sahabat Rakyat, JK2 Community, dan Relawan Kalla.
Untuk Relawan Kalla terdiri atas relawan keluarga dan perusahaan Kalla Grup yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebab di KTI telah terbentuk tim relawan tersebut, seperti di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Kalimantan, Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat. (Baca: Aktivis di Surabaya Deklarasikan Seknas Jokowi)
"Kalla merupakan bekas Ketua Umum Partai golkar yang memiliki pendukung di Indonesia bagian timur karena itu kami berharap tim dari Jokowi dapat menggarap dibagian Barat," kata Ketua Tim Relawan Kalla, Syaiful Kasim, setelah deklarasi Relawaan Kalla di Wisma Kalla, di Makassar, Kamis, 22 Mei 2014. Saiful juga menargetkan perolehan pasangan Jokowi-JK untuk wilayah KTI mencapai 75 persen suara.
Fatimah Kalla, adik dari Jusuf Kalla yang turut hadir dalam deklarasi relawan Kalla mengajak seluruh masyarakat di Sulawesi Selatan dan kawasan timur Indonesia untuk memenangkan pasangan yang disokong oleh PDIP, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura. "Mari bersatu memenangkan Jokowi-JK," katanya.
Adapun Ketua Umum Jk2 Community Taqyuddin Jabbar menekankan perlunya kewaspadaan para relawan untuk menghadapi kemungkinanan adanya politik uang dalam pemilu presiden. Tetapi ia meyakini pemilih di Sulawesi Selatan tidak terpengaruh dengan hal tersebut. Sebab tanpa diberi uang masyarakat akan memilih JK. "Kondisi keuangan JK dengan Prabowo tidak bisa disamakan. Tetapi masyarakat Sulsel tidak akan dibeli dengan uang," selorohnya.
Untuk memenangkan Jokowi-JK, kata Syaiful, tim relawan akan menggarap pemilih berdasarkan kekuatan di tiap daerah pemilihan. Lima segmen pemilih itu adalah jaringan perempuan, pemilih pemula, akademik profersional, grass roots, dan organisasi daerah. "Kami sudah memetakan kekuatan, salah satunya menggarap segmen pemilih," kata Syaiful. (Baca: Dukung Jokowi-JK, PKB Tegal Gandeng 999 Kiai)
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI
Berita terkait
Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan
18 menit lalu
Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaSistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional
49 menit lalu
BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?
Baca SelengkapnyaBPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?
1 jam lalu
BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM
5 jam lalu
Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.
Baca SelengkapnyaLuhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun
14 jam lalu
Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.
Baca SelengkapnyaKhawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak
15 jam lalu
Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaDapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut
15 jam lalu
Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaRespons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden
17 jam lalu
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.
Baca SelengkapnyaRumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
17 jam lalu
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.
Baca SelengkapnyaKritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno
19 jam lalu
Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas
Baca Selengkapnya