Bila Dukung Gerindra, SBY Tidak Netral  

Kamis, 22 Mei 2014 11:36 WIB

Calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto berjabat tangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/5). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Achmad Basarah meminta Susilo Bambang Yudhoyono menonaktifkan jabatannya sebagai presiden bila benar Demokrat, partai besutannya, mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Bila tetap menjabat presiden, Basarah khawatir pemilu tidak akan berlangsung dengan jujur dan adil.

"Karena sulit dihindari dia tidak akan menggunakan kewenangan yang dimilikinya sebagai presiden menghadapi pilihan politiknya," ujar Basarah melalui telepon selulernya, Kamis, 22 Mei 2014. (Baca: Bertemu SBY, Prabowo: Insya Allah Demokrat Dukung)

Basarah mengatakan SBY selaku presiden memiliki kekuasaan untuk mengatur kinerja aparaturnya di lapangan. Misalnya dalam lingkup militer seperti Tentara Nasional Indonesia dan Badan Intelijen Negara. "Kalau dimanfaatkan untuk kepentingan calon presiden tertentu hasilnya akan sangat signifikan," katanya.

Hasil rapat pimpinan nasional Partai Demokrat memutuskan untuk menjadi oposisi atau tak mendukung calon presiden dalam Pemilu 2014. Namun belakangan terlihat upaya Prabowo Subianto, calon presiden Gerindra, terus melobi partai pemerintah itu untuk bergabung dengannya. Bahkan dikabarkan sejumlah kader Demokrat sudah menyatakan dukungannya kepada Prabowo seperti Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Cornel Simbolon dan Nachrowi Ramli, Ketua Partai Demokrat DKI Jakarta. (Baca: Demokrat Dukung Koalisi Pro-Kebijakan SBY)

Eriko Sotarduga, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP lainnya, menyatakan SBY harus menunjukkan sikap kenegarawaannya dengan tetap memenuhi janjinya sebagai oposisi. Ia juga khawatir akan terjadi konflik kepentingan bila benar SBY mendukung Demokrat berkoalisi dengan Gerindra. "Beliau harus legowo dan menjadi negarawan sesungguhnya," ucapnya.

Basarah menambahkan seorang presiden tentu berharap bisa mengakhiri masa jabatannya dengan baik. Ia lantas menyarankan SBY tetap memegang janjinya untuk netral. "Dan saya yakin beliau tidak mau berusak kredibilitasnya sendiri," ucapnya.

Meski begitu, Basarah menyatakan PDIP tetap memiliki strategi khusus menghadapi kemungkinan Demokrat berlabuh ke Gerindra. Namun ia menolak membeberkan strategi tersebut.

TRI SUHARMAN

Berita lain:
Jika Terpilih, Prabowo Boleh Masuk Amerika Serikat
Ahok 'Semprit' Jokowi dan Prabowo
Ini Penantang Yamaha R25 dari Kawasaki

Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya