Golkar Jatim Dukung Sanksi ke Kader Pro-Jokowi dan JK  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 20 Mei 2014 21:55 WIB

Calon presiden Partai PDI Perjuangan, Joko Widodo bersama calon presiden Partai Golkar Aburizal Bakrie meninjau Pasar Gembrong di Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (13/5). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Surabaya - Dewan Pengurus Daerah Partai Golongan Karya Jawa Timur mendukung pemberian sanksi kepada kader atau pengurus partai yang mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Mereka akan dianggap tidak patuh terhadap keputusan atau mandat Golkar," kata Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur Zainudin Amali pada Tempo, Selasa, 20 Mei 2014.

Hanya saja, Zainudin mengatakan ketidakpatuhan itu tidak bisa digeneralisasi. Harus dilihat lebih dulu derajat keterlibatan atau dukungan kader yang bersangkutan. Apakah dia berperan aktif, menjadi tim sukses, atau hanya sekadar menghadiri kampanye.

Ketidakpatuhan itu juga harus bisa dibuktikan. "Makanya, kita harus hati-hati betul. Jangan sampai dia cuma datang (kampanye) karena lihat dangdut, misalnya, tapi sudah dijatuhi sanksi," ujar Wakil Ketua Komisi Energi DPR periode 2009-2014 ini.

Golkar Jawa Timur, tutur Zainudin, dipastikan akan solid memberikan satu suara kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, karena sudah menjadi keputusan partai. Apalagi, dalam rapat koordinasi, Jumat, 16 Mei 2014, seluruh pengurus daerah Jawa Timur sudah menyatakan komitmennya untuk menyerahkan keputusan kepada Zainudin sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Timur.

"Suara Golkar enggak pecah di Jatim. Apalagi, waktu rapat sebelum Rapimnas Golkar, mereka sudah berkomitmen untuk menyerahkan sepenuhnya keputusan ke saya," katanya.

Hasil Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar menyebutkan partai memberikan mandat penuh kepada Ketua Umum Aburizal Bakrie untuk mengambil langkah politik dan melakukan komunikasi politik dalam menentukan arah koalisi. Partai berlambang pohon beringin kemudian memutuskan untuk berkoalisi mendukung Prabowo-Hatta.

Karena itu, bagi semua komponen organisasi harus terikat dengan keputusan Golkar. Anggota struktural Golkar yang mencalonkan atau dicalonkan dari partai lain harus berhenti dan menanggalkan jabatan struktural. Jusuf Kalla yang dicalonkan sebagai wakil presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, menurut Zainudin, sudah tidak lagi masuk dalam posisi struktural partai. Jadi, tidak dijatuhi sanksi. Namun, yang jelas, dia tidak boleh membawa atribut partai selama kampanye.

AGITA SUKMA LISTYANTI






Berita Terpopuler:
Aburizal Terima Tawaran Menteri Utama dari Prabowo
Merchandise Beracun Piala Dunia Ada di Indonesia
20 Siswa SMA dengan Nilai Ujian Nasional Tertinggi

Berita terkait

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

10 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

18 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

19 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

19 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

20 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

23 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

29 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

29 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

35 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya

Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Profil Agus Gumiwang

38 hari lalu

Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Profil Agus Gumiwang

Bersama Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia, dan Bambang Soesatyo, nama Agus Gumiwang masuk bursa calon ketum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya