Tiga Tokoh Ini Bisa Jadi Kekuatan Prabowo-Hatta  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 20 Mei 2014 15:15 WIB

Rhoma Irama saat memberikan keterangan kepada wartawan di Markas Rhoma Irama For Republik Indonesia, Jakarta Timur, (16/5). Rhoma Irama secara resmi mengundurkan diri dari bursa Pemilihan Presiden dan mencabut dukungan kepada PKB yang dinilai tidak mengakui adanya Rhoma Effect dalam pemilu legislatif. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Lembaga Proximity Whima Edy Nugroho mengatakan pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Hatta Rajasa bisa menyalip kekuatan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Hal itu bisa terjadi jika Prabowo-Hatta bisa menggandeng tokoh-tokoh kunci, seperti Mahfud Md., Rhoma Irama, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Hati Nurani Rakyat Harry Tanoesoedibjo.

Menurut Whima, tiga tokoh kunci itu bisa dipastikan akan memecah dukungan suara Partai Kebangkitan Bangsa dan Nahdlatul Ulama. Terlebih dengan dukungan media massa yang dimiliki Harry Tanoe. "Kemampuan komunikasi politik Prabowo-Hatta merangkul tokoh-tokoh kunci bisa jadi kekuatan signifikan mengalahkan Jokowi-JK," kata Whima di Surabaya, Selasa, 20 Mei 2014. (Baca: Dukung Prabowo, Rhoma Irama Mobilisasi Pendukung)

Sebelumnya, Mahfud dan Rhoma disebut-sebut akan diajukan PKB untuk digandengkan dengan Jokowi. Namun rencana ini gagal. PKB telah menyatakan dukungannya kepada pasangan Jokowi-JK yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan didukung Partai Nasional Demokrat. Belakangan, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto juga memastikan dukungannya kepada Jokowi-JK. Meski demikian, pemilik MNC Grup, Harry Tanoe, lebih cenderung mendukung Prabowo-Hatta.

Sedangkan Prabowo-Hatta diusung Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Golongan Karya, dan Partai Bulan Bintang. Whima mengatakan, dengan strategi komunikasi politik yang lihai, akan memberikan peluang bagi Prabowo-Hatta menyalip di tikungan terakhir.

Suara Partai Golkar, kata Whima, diperkirakan akan pecah karena JK adalah mantan ketua umum partai berlambang pohon beringin itu. Sedangkan suara Golkar ke Prabowo-Hatta masih tetap signifikan, terutama di luar Jawa, selain Sulawesi dan Indonesia timur.

"Kuncinya ada di kelihaian Prabowo membangun komunikasi politik. Ini harus diantisipasi Jokowi-JK," ujarnya.

Apalagi, Partai Demokrat juga masih akan memberikan keputusan final untuk pemilu presiden 2014 hari ini, meski sebelumnya telah menyatakan netral. Dukungan Susilo Bambang Yudhoyono dan Demokrat menjadi salah satu faktor kunci yang bisa menyumbang kekuatan signifikan. (Baca juga: Jika ke Prabowo, Demokrat Jadi Lawan Berat Jokowi)

AGITA SUKMA LISTYANTI


Berita Terpopuler:
Aburizal Terima Tawaran Menteri Utama dari Prabowo
Merchandise Beracun Piala Dunia Ada di Indonesia
20 Siswa SMA dengan Nilai Ujian Nasional Tertinggi
Pengamat: Hanya Dua Poros Capres, Jokowi Untung
Ribuan Siswa SMA di NTT Tidak Lulus UN






Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.

Baca Selengkapnya

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.

Baca Selengkapnya

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.

Baca Selengkapnya