Wiranto (kiri) bersama Puan Maharani (kanan) saat beri keterangan pers usai lakukan pertemuan tertutup dengan Megawati dikediamannya di Jl. Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat (17/5). Partai Hanura resmi akan mendukung capres dari PDIP yakni Joko Widodo. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Semarang - Pengurus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) di Jawa Tengah ikut dan menaati langkah ketua umumnya, Wiranto, yang mendukung pasangan calon presiden/wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Kami tak ikut HT (Hary Tanoesoedibjo) yang kabarnya mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa," kata Ketua Partai Hanura Jawa Tengah Joko Besarisman kepada Tempo di Semarang, Selasa, 20 Mei 2014. (Baca: Koalisi dengan PDIP, Wiranto 'Ceraikan' Hary Tanoe)
Diberitakan sebelumnya, elite Hanura memiliki perbedaan dukungan. Wiranto mendukung Jokowi-Jusuf Kalla, sedangkan Hary Tanoe mendukung Prabowo-Hatta. (Baca: Jokowi Tawarkan JK, Wiranto Langsung Setuju)
Joko menyatakan dalam forum rapat pimpinan nasional Hanura diputuskan bahwa koalisi dalam pemilihan presiden diserahkan kepada Wiranto selaku ketua umum partai. Setelah berkomunikasi dengan berbagai pihak, Wiranto menjatuhkan pilihan mendukung Jokowi-Jusuf Kalla.
Joko berharap agar tak ada kader maupun pengurus Hanura yang membelot mendukung pasangan calon presiden lain. Hanura Jawa Tengah juga meminta agar Hary Tanoe tetap di Partai Hanura. "Jangan loncat-loncat dari satu partai ke partai lain. Itu tidak bagus," kata Joko. (Baca: Gerindra dan Hanura, PDIP: Seperti Minyak dan Air)
Pasangan capres/cawapres untuk pemilihan presiden 2014 sudah mengerucut menjadi dua, yakni Joko Widodo-Jusuf Kalla yang didukung koalisi PDIP, Partai NasDem, PKB, dan Hanura. Satu pasangan capres lainnya adalah Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang didukung koalisi Partai Gerindra, PPP, PKS, PAN, dan Golkar.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.