TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Fadli Zon mengatakan pendeklarasian pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa di Rumah Polonia dilakukan agar tercatat dalam sejarah. Menurut dia, rumah yang beralamat di Jalan Cipinang Cempedak I Nomor 29 ini memiliki nilai historis yang tinggi.
"Presiden Sukarno pernah tinggal di tempat ini meski sebentar," kata Fadli di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Senin, 19 Mei 2014.
Ia mengatakan Prabowo dan Hatta memiliki kebanggaan lantaran bisa mendeklarasikan niat politik mereka di Rumah Polonia. Menurut dia, sudah sepatutnya deklarasi ini akan diingat generasi mendatang. Rumah Polonia, menurut Fadli, pernah ditinggali oleh beberapa jenderal. Terakhir, kata dia, rumah itu ditempati ayah politikus Partai Demokrat, Hayono Isman.
Koalisi pimpinan Gerindra hari ini menggelar deklarasi pasangan Prabowo-Hatta. Deklarasi digelar sehari sebelum keduanya mendaftarkan diri sebagai peserta pemilihan presiden. Juru bicara Partai Keadilan Sejahtera, Mardani Ali Sera, mengatakan Prabowo sendiri yang memilih Rumah Polonia sebagai lokasi deklarasi. Rumah itu dianggap menyimpan aroma sejarah yang kental karena pernah dihuni proklamator.
Ketua Umum Gerindra Suhardi mengatakan, setelah deklarasi, Rumah Polonia nantinya digunakan sebagai posko pemenangan Prabowo-Hatta. Koalisi ingin nilai-nilai kejuangan Sukarno menjadi penyemangat tim selama masa kampanye. Prabowo-Hatta sendiri akan bersaing dengan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang diusung koalisi pimpinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. (Baca: JK Dipilih karena Elektabilitas dan Pengalaman)
AMRI MAHBUB | IRA GUSLINA SUFA
Berita utama:
Jadi Cawapres, Ini Daftar Kebijakan Kontroversi JK
Sore Ini Prabowo Sowan ke Rhoma Irama
Pengurus PDIP Kecewa Mega Memilih JK
Berita terkait
Riza Patria Minta Maaf Kursi DPR Gerindra Berkurang Lima di Jakarta
9 hari lalu
Kursi anggota DPR Gerindra Jakarta berkurang dari 19 menjadi 14 kursi.
Baca Selengkapnya5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra
8 Juni 2022
Politikus senior M Taufik dipecat dari Gerindra karena dinilai telah membuat dosa politik dan pembangkangan pada partai dan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaGerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024
8 Juni 2022
Politisi Partai Gerindra menegaskan partainya tetap kukuh mendorong Ketua Umum Prabowo Subianto maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRiza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik
8 Juni 2022
Pemecatan resmi Muhammad Taufik bakal ditentukan DPP Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaTaufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra
7 Juni 2022
Politikus senior Gerindra Muhammad Taufik mengatakan jika harus bergeser, maka akan mencari partai yang nasionalis.
Baca SelengkapnyaGerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan
7 Juni 2022
Ahmad Riza Patria mengungkapkan, pemecatan M Taufik dari partai barurekomendasi dari Majelis Kehormatan Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaKontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres
2 Juni 2022
Politikus senior Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik akan mundur dari partainya demi bisa mendukung Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaHadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa
2 Juni 2022
Mohamad Taufik dari Partai Gerindra menyatakan penggantiannya dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI sebagai hal biasa.
Baca SelengkapnyaSurvei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca Selengkapnya