TEMPO.CO, Mojokerto - Bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto diprediksi akan sulit meraup suara warga Nahdlatul Ulama (NU) jika memilih Hatta Rajasa sebagai bakal calon wakil presiden.
"Kalau Prabowo mengambil Hatta, warga NU kan enggak cocok," kata tokoh NU yang juga pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahudin Wahid alias Gus Solah saat dihubungi, Rabu, 14 Mei 2014. (Baca: Prabowo Terganjal HAM, Jokowi Kasus Transjakarta)
Sebelumnya, para kiai dan warga NU berharap Prabowo menggandeng Mahfud Md. sebagai cawapres. Mahfud dianggap kader NU yang mumpuni dengan prestasinya selama menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
Menurut Gus Solah, Hatta dianggap sebagai anak buah tokoh Muhammadiyah Amien Rais meski ada yang menyebut Hatta berasal dari keluarga NU. "Ada yang bilang Hatta dari keluarga NU tapi membacanya kan dia anak buahnya Amien Rais," katanya.
Dalam sejarah politik, NU sulit bergabung dengan Muhammadiyah. Apalagi Amien Rais pernah bermanuver hingga menggulingkan Gus Dur dari kursi presiden keempat RI.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jendral Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masduki Baidlowi berpendapat sama dengan Gus Solah. Masduki mengatakan Prabowo akan sulit mendapat dukungan para kiai dan warga NU karena wakilnya, Hatta, dianggap kader Muhammadiyah.
"Kami serahkan ke para kiai, kalau Prabowo pilih orang Muhammadiyah kira-kira kiai-kiai bagaimana," kata Masduki yang juga Direktur Mahfud MD (MMD) Inisiatif ini. (Baca: Dua Kali, Prabowo Temui Keluarga Korban Trisakti)
ISHOMUDDIN
Berita Terpopuler
Disinggung Masalah HAM, Ini Reaksi Prabowo
Gus Ipul Anggap Wajar Sikap Rhoma Tolak Jokowi
Artis JR Terjerat Kasus Narkoba
Berita terkait
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSelama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif
18 Februari 2024
Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?
Baca SelengkapnyaPolitik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014
1 November 2023
Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaManuver Merebut Suara NU
2 September 2023
Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.
Baca SelengkapnyaRelawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan
7 Agustus 2023
Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.
Baca SelengkapnyaProfil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024
24 Juli 2023
Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaPPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo
27 Juni 2023
Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo
Baca SelengkapnyaKilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu
24 April 2023
Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.
Baca SelengkapnyaSahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat
16 April 2023
Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas
Baca SelengkapnyaPesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU
5 Maret 2023
Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Baca Selengkapnya