Suara Jeblok, Demokrat Cuma Raih 2 Kursi DPRD DIY  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 28 April 2014 18:26 WIB

Partai Demokrat. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Tim Pemenangan Partai Demokrat Daerah Istimewa Yogyakarta Putut Wiryawan menduga penyebab kekalahan partainya pada pemilu legislatif adalah kuatnya politik uang dan mesin partai yang tak bekerja maksimal. “Ini masih indikasi, belum pada kesimpulan,” katanya di Ruang Fraksi Demokrat DPRD DIY, Senin, 28 April 2014.

Perolehan suara Demokrat di DIY anjlok pada Pemilu 2014. Meraup suara 7 persen, partai ini hanya mampu meraih dua kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Padahal, pada Pemilu 2009, Demokrat mengantongi sekitar 20 persen suara dan berhasil menempatkan sepuluh politikusnya di DPRD DIY. (Baca: SBY Ingin Bertemu Mega, PDIP: Datang Saja Lebaran)

Ironisnya, dari sepuluh legislator itu, hanya satu yang dipastikan kembali menempati kursinya, yakni Erlia Risti. Selebihnya, termasuk Putut yang masih menjabat Ketua Fraksi Demokrat DPRD DIY, diperkirakan tak lolos. “Hasil (pemilu) itu harus dihormati. Ini sudah keputusan rakyat,” katanya.

Ia membantah kekalahan Demokrat bersumber dari konflik internal partai dan sikap Demokrat yang dinilai tak populis di masyarakat DIY. “Tidak,” jawabnya.

Konflik internal Demokrat DIY adalah mundurnya Ketua Demokrat Kota Yogyakarta Sinarbiyat Nujanat pada 2012. Bekas Wakil Ketua DPRD Kota Yogyakarta itu menyeberang ke Partai Gerakan Indonesia Raya dan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD DIY. “Nyatanya, dia kan tak jadi,” kata Putut. (Baca: SBY Tegaskan Demokrat Siap Jadi Oposisi)

Adapun Sinarbiyat sudah memperkirakan dirinya bakal gagal meraih kursi di DPRD DIY. Sebelumnya, Partai Demokrat DIY juga ditinggalkan ketuanya, GBPH Prabukusumo, kerabat Keraton Yogyakarta, sebagai protes terhadap kebijakan partai yang tak sesuai dengan kepentingan keraton.

Adapun salah satu sikap Demokrat yang dinilai tak populis adalah partai itu menyempal dari arus besar suara pemilih tentang penetapan Sultan Keraton Yogyakarta sebagai Gubernur DIY. Menurut Putut, kala itu partainya tak menolak atau mendukung penetapan. “Kami hanya mengajak masyarakt mendiskusikannya,” katanya berkilah. Ia mengatakan Demokrat DIY akan mengevaluasi kekalahan dalam pemilu legislatif ini.

ANANG ZAKARIA


Berita lainnya:
DKI Minta Kewenangan Awasi Sekolah Internasional
Jokowi Akan Blusukan ke Sentra Sapi NTT
Pemilik Lama Century Garong Rp 68 Triliun











Advertising
Advertising

Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

18 Oktober 2021

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.

Baca Selengkapnya