Koalisi PPP-Gerindra Batal, Surya Salahkan Media
Editor
Ahmad Nurhasim
Rabu, 23 April 2014 06:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali mengklaim koalisi dengan Partai Gerakan Indonesia Raya belum resmi. Dia menyatakan belum ada perjanjian tertulis dan kesepakatan formal dengan partai yang mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden itu. "Jadi tak ada yang dibatalkan, dimulai saja belum," kata Suryadharma di markas pusat PPP, Jakarta Pusat, Selasa, 22 April 2014. (Baca: Majelis Syariah Batalkan Koalisi PPP-Gerindra)
Suryadharma mengatakan ada kesalahpahaman mengenai pemberitaan di semua media massa. Politikus ini menyatakan bahwa ada poin penting yang tak diberitakan. “Yakni sisi formal koalisi," ujarnya. Majelis Syariah PPP menegaskan, partai Ka'bah belum mendukung calon presiden dan belum pula menjalin koalisi.
Namun Suryadharma tak menampik jika komunikasi politik PPP dengan Gerindra disebut lebih besar ketimbang dengan partai lain. Kedekatan tersebut, kata dia, dapat terlihat dari sowannya Suryadharma dan Prabowo ke Ketua Majelis Syariah PPP Maimun Zubair di Rembang, Jawa Tengah.
Karena itu, kata Suryadharma, PPP akan terus melanjutkan komunikasi politik dengan Gerindra. Namun kata dia, PPP tak menutup komunikasi dengan partai lain. "Semuanya masih proses," kata Suryadharma. (Baca: 6 Cerita Mengejutkan di Balik Konflik PPP)
Hasil rapat pleno PPP hari ini mewajibkan penyelesaian konflik yang terjadi di kalangan internal PPP. Majelis rapat meminta Suryadharma untuk berislah dengan Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy. "Malam ini saya akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy untuk membicarakan islah," kata Suryadharma. (Baca: Majelis Syariah PPP Perintahkan Surya-Romi Islah)
<!--more-->
Tanda-tanda koalisi PPP dan Gerindra akan layu sebelum berkembang sebenarnya tampak dari ucapan Suryadharma di kantor MUI, Senin, 21 April 2014. Kala itu dia mengatakan dukungan partainya ke Prabowo Subianto belum final. Suryadharma mengatakan dukungan itu akan dilakukan secara formal.
"Saya mendukung tapi formalitas dukungan akan dilakukan melalui mekanisme yang diatur partai," kata Suryadharma. Dia menegaskan, koalisi untuk mendukung calon presiden belum dilakukan. "Koalisi formal belum ada."
Saat itu dia menyatakan keheranannya terhadap orang yang mempermasalahkan dukungan dirinya ke Prabowo. Menteri Agama ini menuturkan dia masih menunggu respons publik atas dukungan yang sudah dia berikan kepada Prabowo. Namun dia enggan berspekulasi jika dukungan ini tidak jadi diberikan. "Belum tentu batal," katanya.
Dia tak khawatir jika dukungan kepada Prabowo akan dibatalkan kubu Romahurmuziy dan kawan-kawan. Suryadharma mengatakan rapat pimpinan nasional yang diselenggarakan Romahurmuziy merupakan forum liar. Dia mengingatkan, yang berhak menyelenggarakan rapimnas adalah dia selaku Ketua Umum PPP. ”Setiap undangan yang penting harus ditandatangani ketua umum. Nanti akan ada banyak mukernas," katanya.
AMRI MAHBUB | WAYAN AGUS PURNOMO
Berita Terpopuler
Anang Hermansyah Melenggang ke Senayan
PNS Pemilik Rp 1,3 T Diduga Setor ke Perwira TNI
KPK Tetapkan Hadi Poernomo sebagai Tersangka