TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) punya pengalaman pahit dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Pemilu 2009. Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi berharap partainya tidak lagi ditinggalkan PPP seperti tahun 2009. "Kami berharap mereka dapat menyelesaikan konflik internal mereka dan kejadian seperti dulu tidak lagi terulang," ujar Suhardi ketika dihubungi Tempo, Senin, 21 April 2014. (Baca: 6 Cerita Mengejutkan di Balik Konflik PPP)
Saat itu, kata Suhardi, PPP sudah menyatakan mendukung Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden bersama Megawati Soekarnoputri sebagai calon presidennya. (Baca: Suryadharma Ali Dilengserkan dari Ketua Umum PPP)
Namun, terjadi konflik internal di PPP sehingga koalisi Gerindra-PPP batal terlaksana. Akibatnya, PPP melenggang bersama Partai Demokrat yang saat itu kembali mencalonkan SBY sebagai presiden dengan Boediono sebagai wakilnya. "Karena ada intervensi, koalisi tersebut batal," katanya. (Baca: 'PPP Berada di Titik Nol')
Pada Sabtu lalu, 19 April 2014, kelompok yang menamakan diri Kubu Konstitusional mencopot Ketua Umum PPP Suryadharma Ali. Untuk sementara, jabatan kosong tersebut dijabat Emron Pangkapi, yang tadinya wakil ketua umum. Pemberhentian ini dilatarbelakangi tindakan Suryadharma menentukan arah koalisi sebelum rapat pimpinan nasional (rapimnas) serta memilih merapat ke Prabowo Subianto dan Partai Gerindra. (Baca: Kubu Suryadharma: Pencopotan Ketua Umum Aksi Makar)
Padahal, kata Wakil Ketua Umum PPP Muchammad Romahurmuziy, sesuai dengan musyawarah kerja nasional partainya di Bandung, keputusan mengenai calon presiden dan wakil presiden serta arah koalisi PPP hanya bisa ditentukan melalui rapimnas. Selain memecat Suryadharma, Rapimnas PPP yang digelar Sabtu lalu juga menganulir pemecatan yang dilakukan Suryadharma terhadap enam elite partai Ka'bah dan empat ketua dewan pimpinan wilayah.
TIKA PRIMANDARI
Topik terhangat:
Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo | Pemilu 2014
Berita terpopuler:
Siswi MTs Disekap Empat Hari dan Diperkosa
JIS Buat Surat Edaran, Begini Isinya
Rekening Gendut, PNS Ini Setor Cash Rp 10 M Sehari
Berita terkait
Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo
16 hari lalu
Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.
Baca SelengkapnyaPPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno
34 hari lalu
PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.
Baca SelengkapnyaAlasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024
37 hari lalu
Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.
Baca SelengkapnyaPartai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen
37 hari lalu
Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?
Baca SelengkapnyaPPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR
37 hari lalu
Ketua Fraksi PPP Amir Uksara mengatakan belum ada pergerakan untuk menggulirkan hak angket di DPR.
Baca SelengkapnyaPejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid
30 Desember 2023
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek menegaskan bahwa partainya solid.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru
23 Juli 2023
Sandiaga Uno mengatakan memiliki visi yang sama dengan Ganjar Pranowo yaitu menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru.
Baca SelengkapnyaSoal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya
21 Juli 2023
Erwin Aksa memastikan bahwa arah politik Golkar akan selalu berada di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaKata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi
15 Juli 2023
Anas Urbaningrum dan Gede Pasek sebut Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN belum tentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaTokoh yang Pernah Datang ke Ponpes Al Zaytun, dari Moeldoko hingga Suryadharma Ali
27 Juni 2023
Ponpes Al Zaytun tetap eksis sampai hari ini. Pernah didatangi tokoh-tokoh antara lain Moeldoko, Hendropriyono, Suryadharma Ali, hingga Ibas.
Baca Selengkapnya