Koalisi PPP-Gerindra di Ujung Tanduk  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 20 April 2014 12:12 WIB

Suryadharma Ali bersama Prabowo Subianto melambaikan tangan bersama seusai menggelar jumpa pers hasil pertemuan mereka di kantor DPP PPP, Jakarta Pusat (18/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sikap Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali yang memutuskan berkoalisi dengan Partai Gerindra dan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden mendapat perlawanan dari lingkup internal partai. "Kami akan minta pertanggungjawaban Suryadharma atas keputusan yang inkonstitusional ini," kata Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa di Jakarta, Sabtu, 19 April 2014. (Baca: Ulama: Pimpinan PPP Jangan Utamakan 'Syahwat').

Menurut Monoarfa, keputusan berkoalisi dengan Gerindra itu tak melewati mekanisme yang sah di dalam partai karena seharusnya ditentukan dalam rapat pimpinan nasional. Dukungan terhadap Prabowo Subianto juga tak sejalan dengan hasil musyawarah kerja nasional di Bandung, 7-9 Februari 2014. Saat itu ada nama sejumlah tokoh yang direkomendasikan, tapi tak ada nama Prabowo di dalamnya.

Manoarfa adalah satu di antara enam petinggi PPP yang dipecat Suryadharma. Sekretaris Jenderal Muhammad Romahurmuziy juga direposisi menjadi Wakil Ketua PPP. Pemecatan dan rotasi ini tak diakuinya. Sebagai reaksi atas pemecatan ini dan koalisi yang dilakukan Suryadharma, sejumlah elite PPP menggelar rapat pada Jumat malam, 18 April 2014, dan berakhir Ahad dinihari. (Baca: 6 Cerita Mengejutkan di Balik Konflik PPP)

Hasilnya, rapat menolak pemecatan terhadap Manoarfa dan lima petinggi lainnya serta reposisi Romahurmuziy. Keputusan lainnya, PPP menyatakan belum menentukan koalisi dengan partai dan calon presiden mana pun, sehingga koalisi dan dukungan Suryadharma terhadap Prabowo bertentangan dengan AD/ART partai. Rapat memberi peringatan pertama kepada Ketua Umum.

Salah satu hasil rapat itu menetapkan penyelenggaraan Rapat Pimpinan Nasional PPP, Sabtu. Rapat yang dimulai pukul 19.00 ini dihadiri, antara lain, Romahurmuziy, Ketua Majelis Pertimbangan Zarkasyi Nur, Ketua Majelis Pakar Barlianta Harahap, Wakil Ketua Fahrul Rozi, Emron Pangkapi, Lukman Hakim Saifuddin, Suharso Manoarfa, dan 26 pimpinan DPW tingkat provinsi. (Baca: Suryadharma Ali Dilengserkan dari Ketua Umum PPP)

Emron, yang membuka rapat, mengatakan seharusnya rapat dibuka Ketua Umum PPP. Namun, hingga pukul 20.40 WIB, Suryadharma belum datang. "Sesuai amanat konstitusi partai, jika ketua umum berhalangan, tugasnya akan diwakilkan," katanya dalam acara pembukaan. Agenda rapat adalah evaluasi hasil pemilu, lalu membahas kondisi internal partai. Rapat berlangsung tertutup.

Ketua DPP PPP Epyardi Asda mengatakan rapat itu bukan diselenggarakan oleh ketua umum dan ia tak mendapat undangan. Ia yakin kisruh ini tak akan mempengaruhi dukungan terhadap Prabowo. Epyardi berkata, menurut anggaran dasar PPP, ketua umum dapat mengambil alih semua keputusan tanpa harus mengadakan rapat jika ada hal-hal khusus. "Termasuk sikap koalisi dan mendukung partai lain. Ketua umum dilindungi pasal tersebut." (Baca: Kisruh Internal Tak Gembosi Koalisi PPP-Gerindra?).

MUHAMMAD MUHYIDDIN | AMRI MAHBUB| IRA GUSLINA | ABDUL MANAN

Berita terkait

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

15 hari lalu

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.

Baca Selengkapnya

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

33 hari lalu

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

36 hari lalu

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.

Baca Selengkapnya

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

36 hari lalu

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

36 hari lalu

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

Ketua Fraksi PPP Amir Uksara mengatakan belum ada pergerakan untuk menggulirkan hak angket di DPR.

Baca Selengkapnya

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

30 Desember 2023

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek menegaskan bahwa partainya solid.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

23 Juli 2023

Sandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

Sandiaga Uno mengatakan memiliki visi yang sama dengan Ganjar Pranowo yaitu menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru.

Baca Selengkapnya

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

21 Juli 2023

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

Erwin Aksa memastikan bahwa arah politik Golkar akan selalu berada di pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

15 Juli 2023

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

Anas Urbaningrum dan Gede Pasek sebut Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN belum tentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Tokoh yang Pernah Datang ke Ponpes Al Zaytun, dari Moeldoko hingga Suryadharma Ali

27 Juni 2023

Tokoh yang Pernah Datang ke Ponpes Al Zaytun, dari Moeldoko hingga Suryadharma Ali

Ponpes Al Zaytun tetap eksis sampai hari ini. Pernah didatangi tokoh-tokoh antara lain Moeldoko, Hendropriyono, Suryadharma Ali, hingga Ibas.

Baca Selengkapnya