TEMPO.CO, Jakarta - Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Anies Baswedan tak setuju dengan pendapat Dahlan Iskan soal masa depan konvensi setelah anjloknya suara Demokrat pada pemilihan umum legislatif 2014. Menurut Anies, konvensi masih relevan dan suara Demokrat tak anjlok. "Jadi, jangan terburu-buru melempar handuk putih," kata Anies saat dihubungi, Kamis, 10 April 2014. .(baca juga: Dahlan Sebut Konvensi Demokrat Sudah Tak Relevan)
Sebelumnya, peserta konvensi lain, Dahlan Iskan, mengatakan konvensi Demokrat sudah tak relevan karena hasil pileg tak mendukung Demokrat untuk mengajukan pemenang konvensi sebagai capres. "Hasilnya sudah ketahuan seperti itu, kok," ujar Dahlan kepada Tempo saat keluar dari gedung Metro TV, Jakarta Barat, Rabu, 9 April 2014.
Berdasarkan hasil penghitungan cepat sejumlah lembaga survei, perolehan suara Demokrat berkisar 9 persen. Menurut Anies, jumlah itu justru jauh di atas prediksi. "Semula, diprediksi hanya 6 persen," ujar dia. (Baca juga: Apa Sebab Suara Demokrat dan PKS Jeblok).
Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang masih memimpin pemerintahan dianggap Anies menjadi keuntungan untuk Demokrat. "Pak SBY ini pemimpin yang bisa diajak bicara. Selain itu, beliau bisa memanggil petinggi partai lain untuk koalisi. Kondisi ini jelas sangat menguntungkan," ujar dia.
Menurut Anis, Demokrat tak terkunci dengan capres, bahkan memiliki 11 bakal capres. "Dan jangan lupa Demokrat punya pengalaman berkoalisi," kata Anies.
Anies yakin dirinya bisa jadi pemenang konvensi karena memiliki unsur kebaruan. "Figur teramat penting dan menjadi penentu di pemilihan presiden. Capres tanpa figur yang memiliki unsur kebaruan akan susah bersaing karena capres pesaing (Joko Widodo dari PDI Perjuangan) jelas memiliki unsur kebaruan itu," ujar Anies.
MUHAMAD RIZKI
Berita Terpopuler
Dahlan Sebut Konvensi Demokrat Sudah Tak Relevan
Golput Pemenang Pemilu 2014, Bukan PDIP
Jokowi Seleksi Tiga Nama Cawapres
Suara Gerindra Melambung, Sekjen: Ini Efek Prabowo
Berita terkait
Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai
15 jam lalu
Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.
Baca SelengkapnyaNasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta
16 jam lalu
Ketua Umum partai NasDem, Surya Paloh mengatakan, pencalonan Anies Baswedan di Pilkada DKI masih perlu pengkajian.
Baca SelengkapnyaDeretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024
18 jam lalu
Setelah berakhir Pilpres 2024 dan putusan MK, Anies Baswedan telah melakukan berbagai aktivitas. Ia juga menyampaikan beberapa pesan dan pandangannya
Baca SelengkapnyaRekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
1 hari lalu
Partai NasDem menyatakan bakal menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo dan Gibran. Begini jejak politik NasDem dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru
1 hari lalu
Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia
1 hari lalu
Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaKPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin
2 hari lalu
Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU
Baca SelengkapnyaApa Kabar Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024? Ini Komentar Mereka yang Dulu Berniat Mengusungnya
2 hari lalu
Apakah hak angket soal kecurangan Pemilu 2024 akan bergulir? Berikut pernyataan tokoh dan partai yang dulu getol akan mengusungnya.
Baca SelengkapnyaNasDem-PKS Siap Bersatu Lagi di Pilkada, Kans Usung Anies Masih Dibahas
2 hari lalu
Ketua Umum NasDem Surya Paloh menegaskan partainya siap berkoalisi kembali dengan PKS di Pilkada Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaKasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK
3 hari lalu
Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.
Baca Selengkapnya