Seorang warga pecinan Semarang memasukkan surat suara seusai mencoblos di TPS 7 yang berada di Klenteng Hoo Hok Bio, Gang Cilik, Semarang (9/4). Di TPS tersebut terdaftar 353 Daftar Pemilih Tetap warga pecinan. Tempo/Budi Purwanto
TEMPO.CO, Semarang - Kecurangan berupa praktek politik uang mewarnai pemilihan umum legislatif di Kota Semarang, Jawa Tengah. Panitia pengawas pemilihan umum menemukan 14 kasus dugaan aksi bagi-bagi uang kepada pemilih oleh calon legislatif dan tim suksesnya.
"Empat di antaranya hasil temuan dan tangkap tangan panwas. Sedangkan sepuluh kasus adalah laporan masyarakat," kata anggota Panwaslu Kota Semarang, Muhammad Ichkwan, Rabu, 9 April 2014. (Baca:Praktek PolitikUang Pemilu di Lampung Door to Door)
Temuan Panwaslu itu dilengkapi dengan barang bukti dalam bentuk uang disertai kartu nama dan contoh kertas suara. "Ada dalam bentuk barang sebagai imbalan kepada pemilih," ujarnya.
Kasus dugaan politik uang ini merupakan bagian dari kekacauan dalam penyelenggaraan pemilihan umum yang ditemukan di tujuh kecamatan di wilayah Kota Semarang. Sayangnya, Ichkwan enggan menyebut siapa nama-nama caleg yang terlibat dalam praktek bagi-bagi uang itu. (Baca:Curang, KPU Bogor Hentikan Pemungutan Suara)
Ia berjanji akan memproses kasus bagi-bagi duit itu, khususnya temuan panitia pengawas pemilihan umum yang sudah dilengkapi dengan barang bukti. "Usai pemilihan umum, langsung kami panggil caleg yang bersangkutan," ujarnya.
Menurut dia, temuan ini bisa langsung diproses untuk pengklarifikasian dan pengambilan keputusan terhitung lima hari setelah ada temuan. Sedangkan untuk menanggapi hasil laporan publik, panwaslu mendapat waktu penyelidikan maksimal tujuh hari setelah menerima laporan. (Baca:Pemilu, Polisi Tangkap Pelaku Praktek PolitikUang)
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui banyaknya gerakan politik uang saat pemilihan umum legislatif sudah semakin dekat. Ia mengaku mendapat pengaduan langsung dari masyarakat yang merasa prihatin akan praktek bagi-bagi uang yang melanggar hukum itu.
"Ada aduan serangan fajar dan pemberian macam-macam," kata Ganjar Pranowo sehabis mencoblos di Tempat Pemungutan Suara 02 Kelurahan Gajahmungkur dekat rumah dinasnya. (Baca:Pemilu, Penarikan Duit Receh di Bank Meningkat)
Dia mengungkapkan sejumlah bentuk praktek politik uang. Salah satunya, para pemilih didatangi oleh tim sukses caleg seusai salat magrib. Bahkan ada yang datang pada malam hari. "Saya sarankan laporkan ke Panwas," ujarnya.
Ia meminta masyarakat agar turut mengantisipasi gerakan yang mencederai demokrasi itu. Menurut Ganjar, masyarakat bisa langsung mengejar dan menangkap pelakunya. (Baca: Laporan PolitikUang Marak pada Hari Tenang )
Praktek politik uang juga sudah diduga bakal terjadi karena kantor perwakilan Bank Indonesia Semarang menunjukkan adanya penukaran uang kecil dalam jumlah banyak menjelang pemilu legislatif 9 April.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor