TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie menyempatkan diri untuk mengenalkan sejumlah anggota keluarganya dalam kampanye di gedung JX International Surabaya. Ini dilakukan Ical sebelum berorasi politik di gedung pertemuan yang dipadati simpatisan Partai Golkar.
"Saya perkenalkan keluarga saya dulu," kata Ical sebelum membuka orasinya. Orang pertama yang diperkenalkan Ical adalah istrinya sendiri, Taty Bakrie kemudian Anindya Novyan Bakrie, Ardi Bakrie serta istrinya Nia Ramadhani. Semua anggota keluarga yang diperkenalkan Ical kemudian maju dan berdiri di dekat Ical yang berada di podium. Seluruh anggota keluarga tersebut kemudian kembali ke tempat duduk di jajaran sejumlah pengurus pusat Partai Golkar.
Selain mengenalkan sejumlah anggota keluarganya di hadapan massa simpatisan Partai Golkar, Ical juga mengenalkan Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut. "Saya kenalkan juga Mbak Tutut yang hadir juga," kata Ical.
Berbeda dengan anggota keluarga yang maju dan berdiri dekat Ical yang berdiri di podium ketika dikenalkan, Tutut tidak bersedia maju namun hanya berdiri di dekat kursi dan melambaikan tangannya. Kendati ada dua anak Soeharto yakni Tutut dan Siti Hediati Hariyadi alias Titik, Ical hanya mengenalkan Tutut saja.
Titik hanya diam saja duduk di samping kakaknya ketika Ical mengenalkan Tutut. Dua anak Soeharto ini ikut menjadi juru kampanye Partai Golkar. Dalam orasi singkatnya, kedua putri Soeharto seperti mengajak para simpatisan Partai Golkar untuk beromantisme pada masa Indonesia dipimpin mendiang ayah mereka, Soeharto.
"Yo'opo kabare arek Suroboyo? Enak jamanku tho?" kata Titik di panggung kampanye. Sebelumnya, Tutut juga sempat berorasi sebentar. "Pak Soeharto sayang dengan rakyat Indonesia," kata Tutut.
Sejumlah pengurus pusat partai beringin hadir dalam kampanye nasional ini. Mereka di antaranya Ketua Bapilu Sharif Cicip Sutardjo, Sekretaris Jenderal Idrus Marham, Ketua DPP Priyo Budi Santoso, Rizal Mallarangeng, dan pengurus lainnya. Sedangkan dari daerah ada Ketua Dewan Pimpinan Daerah Zainuddin Amali, Ridwan Hisyam dan sejumlah calon anggota DPR Adies Kadir serta Gesang Budiarso.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita terkait
Angka Keramat Nawacita
28 April 2015
Pemilihan Presiden Juli 2014 lalu menjadi etos baru bagi rakyat untuk menentukan calon pemimpinnya. Bagi saya dan sebagian pemilih Jokowi, yang untuk pertama kalinya memilih dalam pemilihan, karena sebelumnya golongan putih, ada motif yang menggerakkan kami. Salah satu motif itu adalah janji kampanye Jokowi yang bertitel Nawacita.
Baca SelengkapnyaPemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya
17 Desember 2014
Kemitraan menemukan suap dalam pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaObor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi
5 Agustus 2014
Keterangan Jokowi diperlukan agar kasus pengaduan tabloid Obor Rakyat dapat diproses lebih lanjut
Baca SelengkapnyaAhok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal
9 Juli 2014
Dengan memilih, Ahok berujar, kemungkinan warga merasakan penyesalan jauh lebih kecil ketimbang mengabaikan haknya.
Baca SelengkapnyaRibuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi
8 Juli 2014
Setiap kelurahan terdapat sekitar 100 DPT ganda.
Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat
6 Juli 2014
Secara keseluruhan, Jokowi-Kalla dipercakapkan hingga 64.297 kali, jauh mengungguli Prabowo-Hatta.
Baca SelengkapnyaHatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura
5 Juli 2014
Hatta hanya tersenyum pahit dan enggan melanjutkan pertanyaan.
Baca SelengkapnyaPendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin
5 Juli 2014
Selain tabloid, mereka juga membagikan jadwal puasa Ramadan dan pin bergambar Jokowi-JK.
Baca SelengkapnyaTabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis
5 Juli 2014
Sapujagat sebenarnya bukan media baru. Tabloid 16 halaman yang berkantor di Jalan Makam Peneleh Nomor 39, Surabaya, itu sudah muncul sejak awal 2000.
Baca SelengkapnyaKampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret
5 Juli 2014
Dukungan warga terbelah diantara dua calon presiden di sejumlah sudut Jakarta.
Baca Selengkapnya