Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa menyempaikan orasi politik saat kampanye di Lapangan Bumi Tamalanrea Permai, Makassar, Sulsel (3/4). Kampanye tersebut dihadiri ribuan simpatisan dan kader PAN. TEMPO/Iqbal lubis
TEMPO.CO,Jakarta - Partai Amanat Nasional menyatakan minatnya berkoalisi dengan semua partai yang dapat memajukan bangsa Indonesia. Meskipun keputusan untuk berkoalisi menunggu pemilihan umum anggota legislatif, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sudah menyatakan kesiapannya menjalin kerja sama dengan partai lain. "Memang belum ada kepastian dengan siapa, tapi kami ingin dengan partai yang nasionalis," kata Hatta di Istoran Senayan, Kamis, 3 April 2014.
Hatta menyebutkan partai yang visi-misinya didasari ideologi Merah Putih dapat diajak bekerja sama untuk rakyat. "Dapat mewujudkan tekad Indonesia untuk mandiri sepenuhnya," ujarnya. Ia menyatakan ingin Indonesia lebih berkembang dalam segala aspek.
PAN, kata Hatta, memang tak anti terhadap intervensi asing. Hanya, ujar dia, jika mengacu pada Pasal 33 dan 34 Undang-Undang Dasar 1945, hasil sumber daya alam Indonesia harus dikuasai oleh negara. Atau, "Setidaknya persentasenya lebih tinggi untuk dalam negeri dibandingkan dengan investor asing," katanya.(Baca: Optimistis, PAN Targetkan Raih 60 Kursi DPR).
Menurut Hatta, ada dua program ekonomi yang harus disegerakan oleh pemerintah mendatang. Pertama, reformasi struktural untuk ekonomi Indonesia yang harus ditingkatkan semaksimal mungkin. Kedua, reformasi agraria untuk memberi kepastian kepada para petani tentang lahan pertanian yang harus digarap.
Ketua Dewan Pertimbangan PAN, Amien Rais, mengamini hal tersebut. Ia mengklaim bahwa platform bidang ekonomi partainya lebih baik dibanding partai lain. "Jika Bung Karno dan Bung Hatta masih hidup, mereka pasti dukung platform PAN," kata Amien. "Karena sesuai dengan konstitusi." (Baca: PAN Targetkan 20 Persen Suara dari Pemilih Muda).
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.