Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso (tengah) bersama pengurus dan kader partainya melampiaskan kegembiraan seusai pengumuman PKPI lolos pemilu di Gedung KPU, Jakarta, Senin (25/3). ANTARA/Dhoni Setiawan
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) merasa militer mulai disingkirkan dalam pemerintahan.
"Dulu Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertahanan militer, sekarang dikasih ke sipil," ujar Sutiyoso di Markas PKPI, Sabtu, 29 Maret 2014.
Menurut dia, saat ini TNI yang sudah pensiun menjadi pengangguran sementara yang aktif disia-siakan. "Para purnawirawan sudah kocar-kacir kemana-mana, ada yang ikut pak Wiranto, Prabowo, partai islam, dan lainnya," kata Sutiyoso.
Ratusan purnawirawan, veteran, beserta keluarga TNI memenuhi markas PKPI untuk memberikan dukungan kepada Sutiyoso sebagai calon presiden. Dalam kesempatan ini juga ditandatangani kontrak politik antara Ketua Umum PKPI Sutiyoso dan Masyarakat Purnawirawan Prajurit TNI. (Baca juga: Ryamirzard: Suara Pensiunan Jangan Diatur-atur)
Adapun, dalam sambutannya, Sutiyoso menjanjikan akan meningkatkan kesejahteraan bagi TNI/Polri baik yang masih aktif maupun purnawirawan. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjanjikan untuk memberikan jaminan kesehatan dan perumahan bagi para prajurit. (Baca juga: Pensiunan Jenderal Dukung Prabowo Cuma Pamer?)
"Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan memperjuangkan kepentingan keluarga besar TNI?" kata dia.
Pemilihan Presiden Juli 2014 lalu menjadi etos baru bagi rakyat untuk menentukan calon pemimpinnya. Bagi saya dan sebagian pemilih Jokowi, yang untuk pertama kalinya memilih dalam pemilihan, karena sebelumnya golongan putih, ada motif yang menggerakkan kami. Salah satu motif itu adalah janji kampanye Jokowi yang bertitel Nawacita.