Pemilih Partai Islam 'Mengungsi' ke PDI Perjuangan  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 28 Maret 2014 09:44 WIB

Seorang bocah terlihat saat mengikuti kampanye perdana Pemilu 2014 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, (16/3). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional, Umar S. Bakry, mengatakan perolehan suara partai berasas Islam dan berbasis massa Islam dalam pemilihan umum legislatif April nanti bakal tergerus partai nasionalis. Sejumlah daerah yang semula menjadi basis partai Islam, kata dia, akan dikuasai partai nasional.

“Terutama PDI Perjuangan,” ujarnya ketika dihubungi Tempo, Kamis, 27 Maret 2014. "Di Sumatra, beberapa daerah di Sulawesi, yang semula menjadi basis parta Islam, sekarang partai Islam tak lagi mendominasi," kata Umar. (Baca: Tak Ada Jagoan Top, Partai Islam Redup).

Berdasarkan hasil survei lembaga itu di 34 provinsi pada awal Maret, gabungan partai Islam diprediksi hanya bisa mengantongi paling tinggi 20 persen suara nasional. Padahal, dalam Pemilu 2009, suara gabungan partai Islam mencapai 24,15 persen. (Baca: PKB: Suara Partai Islam Tak Pindah ke Lain Hati).

Menurut Umar, berpindahnya suara pemilih partai Islam disebabkan banyak faktor. Selain soal minimnya figur, kata dia, partai Islam gagal merepresentasikan diri sebagai partai agama. Selama ini publik menilai partai Islam identik dengan politik bersih dan santun. Namun kenyataannya, kata dia, praktek politik para politikus dari partai Islam tak jauh berbeda dengan partai nasionalis lain.

Menurut hasil sigi Charta Politika yang dilansir Rabu lalu, pemilih Islam akan lebih tertarik memilih PDI Perjuangan, terutama karena figur calon presiden partai itu, Joko Widodo. Survei itu digelar pada 1-8 Maret lalu di 33 provinsi. (Baca: Caleg Artis Jadi Bumerang bagi Partai Islam).

Berita terkait

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

22 hari lalu

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

Ketua DPP PKB mengatakan hak angket penting sebagai ikhtiar untuk memperbaiki kualitas demokrasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi: Kami Koalisi Pak Presiden

41 hari lalu

Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi: Kami Koalisi Pak Presiden

Dua menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa menyatakan tidak ada masalah dengan Jokowi, terlepas pihaknya mengusung tema perubahan dalam pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Isi Naskah Akademik Hak Angket PKB Mau Bongkar Politisasi Bansos hingga Netralitas Polri

46 hari lalu

Isi Naskah Akademik Hak Angket PKB Mau Bongkar Politisasi Bansos hingga Netralitas Polri

Isi dari naskah akademik hak angket PKB menunjukkan berbagai kecurangan yang terjadi sebelum, saat, dan setelah pencoblosan.

Baca Selengkapnya

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anis Matta Nilai Gibran Tak Perlu Mundur sebagai Wali Kota Solo Meski Sering Cuti Kampanye

20 Januari 2024

Anis Matta Nilai Gibran Tak Perlu Mundur sebagai Wali Kota Solo Meski Sering Cuti Kampanye

Anis Matta menyatakan tidak ada aturan yang mengharuskan Gibran untuk mundur dari jabatan Wali Kota Solo selama pencalonan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Ungkap Alasan Dukung Gibran Jadi Cawapres Prabowo

22 Oktober 2023

Partai Gelora Ungkap Alasan Dukung Gibran Jadi Cawapres Prabowo

"Jadi dalam konteks Pilpres 2024, perwujudan dari Pak Jokowi ini adalah Gibran," kata Anis Matta.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Edward Tannur, Anggota DPR dari PKB yang Anaknya Aniaya Pacar Hingga Meninggal

10 Oktober 2023

Kekayaan Edward Tannur, Anggota DPR dari PKB yang Anaknya Aniaya Pacar Hingga Meninggal

Kekayaan anggota DPR dari PKB Edward Tannur, orangtua Gregorius Ronald Tannur yang aniaya pacar hingga meninggal.

Baca Selengkapnya

Prabowo Subianto Mengaku Dag Dig Dug Saat Malam Soal Politik

2 September 2023

Prabowo Subianto Mengaku Dag Dig Dug Saat Malam Soal Politik

Prabowo resah soal politik. "Malam hari kita dag dig dug apa yang terjadi besok pagi, ya tapi kita jalankan apa yang menurut kita benar."

Baca Selengkapnya