Pemilih Partai Islam 'Mengungsi' ke PDI Perjuangan  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 28 Maret 2014 09:44 WIB

Seorang bocah terlihat saat mengikuti kampanye perdana Pemilu 2014 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, (16/3). Tempo/Dian Triyuli Handoko







Menurut survei tersebut, PDI Perjuangan paling dipilih responden Islam. Di bawahnya menyusul Golkar dan Gerindra. Adapun partai Islam dengan pemilih tertinggi adalah Partai Kebangkitan Bangsa, yang dipilih sekitar 7,5 persen responden beragama Islam. (Baca: Diam-diam Jokowi Incar Massa Islam).

PDI Perjuangan, menurut survei itu, dipilih 19,6 responden beragama Islam. Jumlah pemilih Islam itu sekitar 91 persen. Dari jumlah itu, 19,3 persen di antaranya mengaku warga Nahdlatul Ulama (NU) dan 18,8 persen warga Muhammadiyah. Angka itu lebih tinggi ketimbang warga responden Nahdlatul Ulama yang memilih Partai Kebangkitan Bangsa, yakni hanya 12 persen. NU selama ini menjadi basis pemilih PKB.

Suara responden Muhammadiyah yang memilih PAN juga masih di bawah warga Muhammadiyah yang memilih PDI Perjuangan. “Penyebabnya, tokoh partai Islam lemah dalam membangun ketokohan," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Yanuar. (Lebih jauh soal partai islam, baca di sini).

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Siddiq menepis hasil survei itu. Dia optimistis konstituennya tidak akan beralih ke partai lain. "Jadi, hasil survei yang menyatakan suara partai Islam bakal anjlok itu lucu juga, paradoks dengan apa yang terjadi sesungguhnya di akar rumput,” kata dia.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Teguh Juwarno optimistis warga Muhammadiyah, yang selama ini menjadi basis partainya, tidak akan mengalihkan suaranya ke partai nasionalis, terutama PDI Perjuangan. “Warga Muhammadiyah setia,” kata dia.

IRA GUSLINA SUFA | MUHAMAD RIZKI | TIKA PRIMANDARI

Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU


Berita terpopuler lainnya:
Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?
7 Media Ini Dituding Berpihak dan Tendensius
Abraham Samad Bingung, Bisakah KPK Periksa SBY?

Berita terkait

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

12 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

37 hari lalu

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

Ketua DPP PKB mengatakan hak angket penting sebagai ikhtiar untuk memperbaiki kualitas demokrasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi: Kami Koalisi Pak Presiden

56 hari lalu

Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi: Kami Koalisi Pak Presiden

Dua menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa menyatakan tidak ada masalah dengan Jokowi, terlepas pihaknya mengusung tema perubahan dalam pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Isi Naskah Akademik Hak Angket PKB Mau Bongkar Politisasi Bansos hingga Netralitas Polri

13 Maret 2024

Isi Naskah Akademik Hak Angket PKB Mau Bongkar Politisasi Bansos hingga Netralitas Polri

Isi dari naskah akademik hak angket PKB menunjukkan berbagai kecurangan yang terjadi sebelum, saat, dan setelah pencoblosan.

Baca Selengkapnya

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anis Matta Nilai Gibran Tak Perlu Mundur sebagai Wali Kota Solo Meski Sering Cuti Kampanye

20 Januari 2024

Anis Matta Nilai Gibran Tak Perlu Mundur sebagai Wali Kota Solo Meski Sering Cuti Kampanye

Anis Matta menyatakan tidak ada aturan yang mengharuskan Gibran untuk mundur dari jabatan Wali Kota Solo selama pencalonan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Ungkap Alasan Dukung Gibran Jadi Cawapres Prabowo

22 Oktober 2023

Partai Gelora Ungkap Alasan Dukung Gibran Jadi Cawapres Prabowo

"Jadi dalam konteks Pilpres 2024, perwujudan dari Pak Jokowi ini adalah Gibran," kata Anis Matta.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Edward Tannur, Anggota DPR dari PKB yang Anaknya Aniaya Pacar Hingga Meninggal

10 Oktober 2023

Kekayaan Edward Tannur, Anggota DPR dari PKB yang Anaknya Aniaya Pacar Hingga Meninggal

Kekayaan anggota DPR dari PKB Edward Tannur, orangtua Gregorius Ronald Tannur yang aniaya pacar hingga meninggal.

Baca Selengkapnya