Dikunjungi Jokowi, NU Tak Putuskan Dukungan  

Reporter

Sabtu, 22 Maret 2014 12:18 WIB

Masyarakat mengelilingi Jokowi dan berebut bersalaman dengan calon presiden dan juga Gubernur DKI Jakarta tersebut di Teluk Betung, Bandar Lampung, Provinsi Lampung, (21/3). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Nahdlatul Ulama tidak menyatakan dukungannya kepada Joko Widodo, meski Gubernur DKI Jakarta itu telah menyambangi Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Mustofa Bisri. "Sikap resmi NU tak akan menggiring warga manapun memilih calon presiden dari partai mana pun," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid saat dihubungi, Sabtu, 22 Maret 2014.

Pada Kamis malam, 20 Maret 2013, Jokowi bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Teten Masduki menemui Gus Mus--panggilan akrab Mustofa Bisri--di Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Rembang, Jawa Tengah. (Baca: Jokowi: PDIP Masih Terbuka untuk Semua Partai) Gus Mus menggantikan KH Sahal Mahfud, Rais Aam PB NU yang wafat pada 24 Januari 2014. Pada pertemuan itu, Gus Mus didampingi Nusron Wahid.

Nusron mengatakan Gus Mus hanya memberikan wejangan kepada Jokowi. "Beliau tak mungkin mengatakan mendukung siapa, meskipun dalam hatinya mendukung," katanya. Menurut dia, NU telah berkomitmen untuk tidak menggiring warganya memilih salah satu calon presiden.

Pada Kamis siang, 20 Maret 2014, Jokowi menemui Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin di Jakarta. Din mengatakan pertemuan tersebut merupakan sebuah silaturahmi biasa. "Deal itu kalau dilakukan di tempat tersembunyi. Ini kan tempat pertemuannya terbuka, dihadiri banyak orang," katanya. (Baca: Jokowi Capres, Din: Ada Pengakuan Rakyat)

Selama sepuluh tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, ketimbang Muhammadiyah, NU relatif lebih dekat ke pemerintah. Posisi Menteri Pendidikan Nasional, misalnya, dijabat sosok yang dekat dengan jemaah Nahdliyin. Ulil Abshar Abdalla, menantu Mustofa Bisri, juga menjadi Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat.

Pada sisi lain, sikap oposisi ditunjukkan Din Syamsudin dengan sejumlah kritiknya terhadap pemerintah SBY. Din kemudian merapat ke Megawati. Beberapa kali dia hadir dalam acara Partai Banteng. Ketika Taufiq Kiemas wafat pada Juni 2013, Din memimpin tahlilan malam kedua di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta.

NUR ALFIYAH | UWD


Terpopuler:
Terungkap: Percakapan 54 Menit Terakhir MH370
SBY Tolak Pertanyaan Ini di Kick Andy
Susi Susanti Lompat dari Apartemen






Berita terkait

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

1 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

2 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

3 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

15 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

20 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya