Sebuah foto Megawati Soekarno Putri di acungkan oleh simpatisan saat kampanye perdana Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan di Lapangan Thor Gelora Pancasila, Surabaya (17/3). Kampanye yang di hadiri Ketua Umum PDI-Perjuangan, dalam hari pertama jadwal kampanyenya ini yang berlangsung di Surabaya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri berharap dan meminta kepada pendukungnya untuk memenangkan Jokowi sebagai Presiden 2014-2019. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO , Jakarta: Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sabam Sirait menyarankan Joko Widodo mencari calon wakil presiden dari luar partainya. Sabam mengatakan, sudah ada beberapa nama yang digodok untuk mendampingi Jokowi yang ditetapkan sebagai calon presiden.
"Bangsa ini jangan diperintah oleh satu kelompok saja," kata Sabam saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 21 Maret 2014. Dia mengatakan, persatuan nasional tetap penting untuk diutamakan. (Baca: Rosiana Butuh Presiden yang Bukan Lu Lagi, Lu Lagi).
Sabam mengatakan, ada banyak nama yang digodok untuk mendampini Jokowi. Hanya saja dia tak menjelaskan siapa saja nama-nama yang diproyeksikan sebagai pendamping Jokowi. Menurut dia, nama pendamping Jokowi akan diumunkan besok. "Besok itu kalau dalam Bahasa Jawa tidak tahu kapan," kata dia.
Sabam mengatakan, wakil Jokowi tak perlu ahli di bidang ekonomi. Seorang ahli ekonomi bisa menjadi menteri atau staf ahli. Dia justru bersepakat jika pendamping Jokowi usianya lebih muda ketimbang Gubernur DKI Jakarta tersebut. "Saya sependapat jangan yang lebih tua dari Jokowi."
Jokowi ditetapkan sebagai calon presiden PDI Perjuangan pekan lalu. Dalam berbagai survei elektabilitas, Jokowi unggul dibandingkan tokoh lain yang terlebih dulu mencalonkan diri. Pendamping Jokowi kemungkinan besar ditetapkan usai Pemilihan Umum Legislatif 9 April 2014.