TEMPO.CO, Klaten - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Klaten, Jawa Tengah, akan mendatangkan lebih dari seratus bajingan dalam kampanye yang akan digelar pada Sabtu, 22 Maret 2014. Para bajingan itu akan melakukan konvoi di daerah Kepurun.
Meski demikian, masyarakat diminta tidak khawatir ataupun resah. Sebab, bajingan yang akan berkonvoi bukan gerombolan preman. "Bajingan di daerah kami merupakan sebutan bagi kusir gerobak sapi," kata Ketua PKB Klaten, Kuntoro Budiyanto, Jumat, 21 Maret 2014.
Menurut Kuntoro, gerobak sapi itu akan melakukan konvoi dari Pasar Sapi Kepurun menuju lapangan yang ada di Desa Kepurun, Kecamatan Manisrenggo. "Para bajingan itu akan konvoi selama dua jam," katanya. Setelah itu, mereka akan menggelar kampanye terbuka di lapangan itu.
Kuntoro mengatakan partainya sengaja melibatkan para kusir gerobak sapi itu dalam kampanye. "Agar mereka tahu bahwa pemilu akan berlangsung 9 April," katanya. Dia menyebutkan sosialisasi yang dilakukan pemerintah belum menyentuh masyarakat di lapisan bawah. (Baca : Promo Caleg: Door to Door hingga Bagi Suvenir )
Selain itu, dia menyatakan PKB Klaten ingin memperkenalkan kembali keberadaan gerobak sapi sebagai sarana transportasi. "Selama ini keberadaan mereka kalah dengan kendaraan bermotor," katanya. Padahal, dia melanjutkan, kendaraan itu lebih ramah lingkungan. Alat transportasi tradisional itu memang masih banyak ditemukan di daerah Klaten, seperti di Manisrenggo dan Prambanan. Baca : Kampanye, Caleg PKB Ramai-ramai Ziarah Makam Kiai)
AHMAD RAFIQ
Terpopuler
Ahli Curiga Malaysia Sudah Tahu Lokasi MH370
Kisah SBY Batal Tampil di Kick Andy Show
Terkait Asap, Gubernur Riau Bentak Kapolres
Berita terkait
Angka Keramat Nawacita
28 April 2015
Pemilihan Presiden Juli 2014 lalu menjadi etos baru bagi rakyat untuk menentukan calon pemimpinnya. Bagi saya dan sebagian pemilih Jokowi, yang untuk pertama kalinya memilih dalam pemilihan, karena sebelumnya golongan putih, ada motif yang menggerakkan kami. Salah satu motif itu adalah janji kampanye Jokowi yang bertitel Nawacita.
Baca SelengkapnyaPemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya
17 Desember 2014
Kemitraan menemukan suap dalam pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaObor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi
5 Agustus 2014
Keterangan Jokowi diperlukan agar kasus pengaduan tabloid Obor Rakyat dapat diproses lebih lanjut
Baca SelengkapnyaAhok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal
9 Juli 2014
Dengan memilih, Ahok berujar, kemungkinan warga merasakan penyesalan jauh lebih kecil ketimbang mengabaikan haknya.
Baca SelengkapnyaRibuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi
8 Juli 2014
Setiap kelurahan terdapat sekitar 100 DPT ganda.
Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat
6 Juli 2014
Secara keseluruhan, Jokowi-Kalla dipercakapkan hingga 64.297 kali, jauh mengungguli Prabowo-Hatta.
Baca SelengkapnyaHatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura
5 Juli 2014
Hatta hanya tersenyum pahit dan enggan melanjutkan pertanyaan.
Baca SelengkapnyaPendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin
5 Juli 2014
Selain tabloid, mereka juga membagikan jadwal puasa Ramadan dan pin bergambar Jokowi-JK.
Baca SelengkapnyaTabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis
5 Juli 2014
Sapujagat sebenarnya bukan media baru. Tabloid 16 halaman yang berkantor di Jalan Makam Peneleh Nomor 39, Surabaya, itu sudah muncul sejak awal 2000.
Baca SelengkapnyaKampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret
5 Juli 2014
Dukungan warga terbelah diantara dua calon presiden di sejumlah sudut Jakarta.
Baca Selengkapnya