Seorang artis musik Dangdut bergoyang dalam menghibur kampanye perdana Partai Golkar di Lapangan Simpanglima, Semarang, (16/3). Tempo/Budi Purwanto
TEMPO.CO, Semarang - Musim kampanye partai politik mulai 16 Maret 2014 berdampak pada situasi dan kondisi di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah di Jalan Pahlawan, Semarang. Lantaran para wakil rakyat sibuk berkampanye, kantor DPRD Jawa Tengah sepi.
Dalam pengamatan Tempo, lantai 3 yang merupakan ruang beberapa komisi DPRD Jawa Tengah terlihat kosong melompong tak ada anggota Dewan yang masuk. Hal yang sama juga terlihat di lantai II, yang merupakan ruang empat pimpinan Dewan. Sedangkan lantai V yang berisi ruang-ruang sejumlah fraksi hanya terlihat beberapa staf fraksi.
Sekretaris DPRD Jawa Tengah Prijo Budi Anggoro menyatakan, selama musim kampanye mulai pertengahan Maret hingga awal April, tak ada agenda sidang paripurna DPRD. "Paripurna dihentikan, diundur setelah pemilu," kata Prijo, Selasa, 18 Maret 2014.
Yang ada agenda pada masa kampanye adalah Komisi A yang membidangi pemerintahan. Komisi A ada agenda kunjungan kerja ke Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah untuk mengecek dan memantau pelaksaan Pemilu 2014.
Anggota DPRD Jawa Tengah, Hadi Santoso, mengaku tetap masuk kerja meski menghadapi kampanye pemilu. “Hari ini (Selasa) saya juga masuk,” kata caleg dari PKS tersebut.
Hadi mengaku sedang menyelesaikan tugas menjadi anggota panitia khusus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Tengah. “Secara prinsip, kami tetap menjalankan tugas dan fungsi Dewan,” kata Hadi.
Sebelumnya, rapat paripurna DPRD Jawa Tengah pernah batal gara-gara tingkat kehadiran tak memenuhi kuorum. Pada 17 Februari 2014, DPRD Jawa Tengah gagal melaksanakan sidang paripurna karena banyak anggota DPRD yang membolos. Dari 98 anggota DPRD Jawa Tengah, hanya 62 orang yang hadir.
Sedangkan 36 anggota DPRD lainnya tidak hadir: 17 orang tanpa ada izin yang jelas, sisanya mengajukan izin karena ada keperluan lain dan ada yang sakit. Anggota DPRD yang tak hadir tanpa alasan jelas itu dari berbagai fraksi dan komisi. Akhirnya, rapat pun ditunda.