Blusukan Jokowi Jadi Model Kampanye PDIP  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Senin, 17 Maret 2014 18:05 WIB

Seorang anak membawa bendera partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam kampanye perdana di Stadion Cendrawasih, Jakarta Barat, (16/3). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Garut - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tidak akan menjadikan pengerahan massa dalam kampanye pada pemilihan legislatif hingga pemilihan presiden. "Arak-arakan dan dangdutan itu sifatnya situasional, tidak jadi andalan," kata Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Garut Dedi Hasan kepada Tempo, Senin, 17 Maret 2014.

Menurut dia, metode ini dilakukan setelah partai moncong putih itu mencalonkan Joko Widodo atau Jokowi sebagai presiden. Kampanye hanya akan dilakukan dengan cara kunjungan ke warga, atau yang lebih dikenal sebagai blusukan. "Ini efek dari Jokowi karena beliau itu tidak ribet, inginnya sederhana," ujarnya.

Menurut Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Garut ini, model blusukan dinilai cukup efektif. Selain itu, para calon anggota legislatif dapat menghemat biaya kampanyenya. Para calon tidak harus mengeluarkan biaya tambahan untuk sewa panggung, dangdutan, dan uang bensin untuk acara konvoi di jalan.

Tak hanya itu, kampanye model ini juga akan menurunkan risiko kecelakaan di jalan. Biasanya yang ikut dalam konvoi kampanye itu orangnya sama, seperti massa bayaran. "Mendingan datang langsung ke masyarakat, biar kita lebih dekat," ujar Dedi.

Dedi mengaku majunya Jokowi akan mengerek perolehan suara PDIP pada pemilihan legislatif kali ini. Raihan suara ditargetkan mencapai sekitar 27 persen atau setara dengan 13 kursi di DPRD Garut.

Sebelum pencalonan Jokowi, perolehan suara diperkirakan hanya 21 persen. Saat ini jumlah kursi legislatif PDIP di DPRD Garut hanya enam dari 50 kursi yang ada. "Itu hanya target, mudah-mudahan sosok Jokowi ini bisa lebih dari yang kita targetkan," ujarnya.

Tri Rahayu, warga Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, mengaku cukup antusias terhadap PDIP Perjuangan dalam pemilihan kali ini. Sikapnya itu dilakukan setelah PDIP resmi mencalonkan Jokowi menjadi presiden. "Saya lihatnya sosok Jokowi, bukan PDIP," ujarnya.

SIGIT ZULMUNIR

Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century

Berita terpopuler lainnya:

Sindir Megawati, Prabowo: Kalau Manusia...
Sindir Jokowi, Prabowo: Jangan Pilih Capres Boneka
Prabowo Sempat Dilarang Berikan Topi ke Kader
Prabowo Curhat Soal Perjanjian Batu Tulis

Berita terkait

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

18 menit lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

49 menit lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

1 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

5 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

14 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

15 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

15 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

17 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

17 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

19 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya