Bagi-bagi Uang Warnai Kampanye di Yogya  

Reporter

Senin, 17 Maret 2014 13:37 WIB

SI KORA maskot pemilu saat gladi bersih dalam acara Deklarasi Kampanye Pemilu berintegritas dan pawai/ karnaval kendaraan hias parpol di lapangan Monumen Nasional (15/3). Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Panitia Pengawas Pemilu Kota Yogyakarta menerima sejumlah laporan dugaan bagi-bagi uang yang dilakukan calon anggota legislatif pada hari pertama kampanye, Minggu, 16 Maret 2014. Ketua Panwaslu Kota Yogyakarta Agus Triyatno mengatakan laporan itu diterima dari Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu).

Pengawas dari Gakumdu mencatat ada tiga lokasi tempat bagi-bagi uang, yakni di Terban oleh calon legislator dari Partai Nasional Demokrat (NasDem), di Umbulharjo oleh caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan di Kecamatan Keraton oleh caleg dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Modusnya hampir serupa, dilakukan bersamaan dengan pemberian door prize untuk warga," kata Agus kepada Tempo, Senin, 17 Maret 2014. (Baca: Tak Lapor Dana Kampanye, 46 Caleg di NTT Dicoret )

Panwaslu, kata Agus, menindaklanjuti dengan menggelar rapat pleno dan memangggil masing-masing pengawas di lapangan. Namun, dalam rapat pleno tidak ada satu pun laporan yang dapat ditindaklanjuti ke ranah pidana pemilu. "Kami kekurangan alat bukti karena saat aksi itu tidak ada kalimat ajakan untuk memilih dan bentuknya terkemas dalam door prize," katanya.

Menurut Agus, Panwaslu sering kali terbentur peraturan Komisi Pemilihan Umum dan Undang Undang Pemilu yang menuntut syarat akumulatif. Misalnya, sudah ada laporan tapi tidak ada warga yang mau menyerahkan bukti uang yang dibagi, atau sudah ada bukti pembagian uang tapi tidak disertai dengan penyampaian visi-misi atau ajakan memilih.

Sejak Januari 2014, ujar dia, sudah 15 laporan politik uang yang dibawa ke rapat pleno Panwaslu. Namun gagal ditindaklanjuti ke ranah pidana karena kekurangan bukti. (Baca: Panwaslu Bandar Lampung Sita 10 Ton Gula)

Selain itu, meski kampanye terbuka hari pertama hanya diikuti dua partai, yakni NasDem dan PKS, partai lain juga makin intensif menggelar kampanye tertutup dalam bentuk pertemuan dengan warga. Misalnya, pertemuan yang digelar PDIP di Kecamatan Keraton.

PRIBADI WICAKSONO













Advertising
Advertising

Berita terkait

Angka Keramat Nawacita

28 April 2015

Angka Keramat Nawacita

Pemilihan Presiden Juli 2014 lalu menjadi etos baru bagi rakyat untuk menentukan calon pemimpinnya. Bagi saya dan sebagian pemilih Jokowi, yang untuk pertama kalinya memilih dalam pemilihan, karena sebelumnya golongan putih, ada motif yang menggerakkan kami. Salah satu motif itu adalah janji kampanye Jokowi yang bertitel Nawacita.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

17 Desember 2014

Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

Kemitraan menemukan suap dalam pemungutan suara.

Baca Selengkapnya

Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

5 Agustus 2014

Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

Keterangan Jokowi diperlukan agar kasus pengaduan tabloid Obor Rakyat dapat diproses lebih lanjut

Baca Selengkapnya

Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

9 Juli 2014

Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

Dengan memilih, Ahok berujar, kemungkinan warga merasakan penyesalan jauh lebih kecil ketimbang mengabaikan haknya.

Baca Selengkapnya

Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

8 Juli 2014

Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

Setiap kelurahan terdapat sekitar 100 DPT ganda.

Baca Selengkapnya

Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

6 Juli 2014

Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

Secara keseluruhan, Jokowi-Kalla dipercakapkan hingga 64.297 kali, jauh mengungguli Prabowo-Hatta.

Baca Selengkapnya

Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

5 Juli 2014

Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

Hatta hanya tersenyum pahit dan enggan melanjutkan pertanyaan.

Baca Selengkapnya

Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

5 Juli 2014

Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

Selain tabloid, mereka juga membagikan jadwal puasa Ramadan dan pin bergambar Jokowi-JK.

Baca Selengkapnya

Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

5 Juli 2014

Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

Sapujagat sebenarnya bukan media baru. Tabloid 16 halaman yang berkantor di Jalan Makam Peneleh Nomor 39, Surabaya, itu sudah muncul sejak awal 2000.

Baca Selengkapnya

Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

5 Juli 2014

Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

Dukungan warga terbelah diantara dua calon presiden di sejumlah sudut Jakarta.

Baca Selengkapnya