Ruhut Sindir Jokowi, Pengamat: Itu Propaganda

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 15 Maret 2014 11:56 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi menyatakan sudah mendapat mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menjadi calon presiden di rumah Si Pitung, dekat Rusun Marunda, Jakarta (14/3) . "Saya siap menerima mandat," ujarnya dan dilanjutkan dengan "Bismillahirrahmanirrahim, saya siap." . TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Ade Armando, menilai berbagai sindiran dan komentar miring terhadap pencalonan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai suatu kewajaran.

Sindiran juru bicara Demokrat, Ruhut Sitompul, termasuk di antaranya. "Itu upaya propaganda menghalangi Jokowi. Itu biasa," kata Ade, Sabtu, 15 Maret 2014. Menurut Ade, majunya Jokowi sebagai capres bisa saja memunculkan anggapan miring bahwa dia berkhianat, tak menepati janji, dan lari dari tanggung jawab. (Baca: Ruhut: Jokowi Capres, Indonesia Tunggu Kehancuran).

Jokowi bahkan juga disebut tokoh yang pro-pengusaha dengan kebijakan yang dia ambil selama dua tahun menjadi Gubernur DKI. Propaganda negatif ini, kata Ade, bisa menghambat langkah Jokowi untuk memenangi pemilihan umum presiden pada Juli nanti. "Agar menang satu putaran, Jokowi perlu kerja keras."

Namun, kata Ade, Jokowi sudah mengantisipasi komentar miring tentang pencapresannya itu secara simbolis. Misalnya, Jokowi sengaja memilih Rumah Si Pitung sebagai lokasi deklarasi. Pitung yang merupakan tokoh legendaris Betawi. Jokowi, menurut Ade, ingin menunjukkan bahwa dia tidak akan menghianati Jakarta. (Baca: Sindiran Ruhut: Jokowi Cuma Modal Wajah Lugu).

Jokowi menerima tantangan maju menjadi calon presiden sebagai bentuk pengabdian kepada negara. "Itu disimbolkan dengan mencium bendera merah-putih, bukan mencium lambang atau bendera partai," ujar Ade. Serangan tokoh dari luar PDIP, kata Ade, juga sangat mungkin dilancarkan untuk membendung laju elektabilitas Jokowi yang terus naik.

Saat ini, berdasarkan survei sejumlah lembaga, elektabilitas Jokowi berada jauh di atas capres lain, seperti Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, dan Wiranto. Satu-satunya capres Demokrat yang dinilai Ade berpotensi mengejar Jokowi adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. "Tapi itu pun elektabilitasnya masih buruk dibanding Jokowi."

Sebelumnya, Ruhut menyebutkan Jokowi belum layak menjadi capres. Alasannya, kemampuan Jokowi dalam memimpin Jakarta belum teruji. Jokowi juga bukan pengurus PDI Perjuangan dan masih meninggalkan banyak masalah di Jakarta. "Siapa dia? Anak kos, anak numpang, kok nyapres," kata Ruhut. (Baca: Sinisnya Ruhut: Jokowi Anak Kos Kok Nyapres?).

IRA GUSLINA SUFA

Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Jokowi Temui Relawan Bravo 5 Binaan Luhut, Ruhut Sitompul: Soal Politik Ojo Kesusu, Bersabarlah

26 Agustus 2022

Jokowi Temui Relawan Bravo 5 Binaan Luhut, Ruhut Sitompul: Soal Politik Ojo Kesusu, Bersabarlah

Dalam Rapimnas Bravo 5 di Hotel Discovery, Ancol, Jakarta Utara ini, Jokowi disebut kembali menyampaikan pesan khasnya kepada para relawan.

Baca Selengkapnya

Ruhut Unggah Meme Anies, Riza Patria: Hindari Perbedaan yang tidak Perlu

13 Mei 2022

Ruhut Unggah Meme Anies, Riza Patria: Hindari Perbedaan yang tidak Perlu

Politikus PDIP, Ruhut Sitompul, mengunggah diduga foto editan Anies Baswedan memakai baju adat Suku Dani Papua

Baca Selengkapnya

Unggah Meme Anies Baswedan Pakai Baju Adat Papua, Ruhut Didesak Minta Maaf

13 Mei 2022

Unggah Meme Anies Baswedan Pakai Baju Adat Papua, Ruhut Didesak Minta Maaf

Ketua Umum Bamus Betawi tak terima karena Ruhut Sitompul menyeret masyarakat Betawi dalam cuitan foto Anies Baswedan mengenakan baju adat Papua.

Baca Selengkapnya

Ruhut Sitompul Dipolisikan Unggah Meme Anies Baswedan, ini Asal Kata Meme

13 Mei 2022

Ruhut Sitompul Dipolisikan Unggah Meme Anies Baswedan, ini Asal Kata Meme

Ruhut Sitompul dipolisikan Panglima Kopatrev Petrodes Mega MS Keliduan karena mengunggah meme Anies Baswedan berpakaian adat Suku Dani, Papua.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Viral Gereja Dicatut buat Dana Hibah, Mendagri Cari Pengganti Anies

13 Mei 2022

Top 3 Metro: Viral Gereja Dicatut buat Dana Hibah, Mendagri Cari Pengganti Anies

Seorang warganet mengunggah soal bantuan dari Pemprov DKI untuk gereja yang viral di media sosial. Banyak gereja belum terima uangnya.

Baca Selengkapnya

Unggah Meme Anies Pakai Baju Adat Papua, Ruhut Sitompul Dilaporkan ke Polisi

12 Mei 2022

Unggah Meme Anies Pakai Baju Adat Papua, Ruhut Sitompul Dilaporkan ke Polisi

Politikus Ruhut Sitompul dilaporkan ke polisi karena mengunggah foto editan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memakai baju adat Suku Dani Papua

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya