SBY Interupsi Debat 'Ngelantur' Konvensi Demokrat  

Reporter

Editor

Pruwanto

Minggu, 2 Maret 2014 18:43 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani saat berolahraga di Lapangan Sempur kota Bogor (2/3). TEMPO/Deffan Purnama

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tiba-tiba mengambil mikrofon dan menginterupsi acara debat Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Ia mengeluhkan isi presentasi peserta yang tak sesuai dengan pertanyaan dari pembawa acara, Tina Talisa, mengenai perdagangan bebas.

"Saya interupsi, mungkin baik dua peserta mengulang jawabannya," kata SBY di 'Debat Peserta Konvensi Partai Demokrat', Ahad 2 Maret 2014.


SBY menginterupsi karena dua peserta konvensi tak menjawab pertanyaan pembawa acara, yakni Hayono Isman dan Ali Masykur Musa.

"Saya minta maaf. Salah saya tak cermat mendengar pertanyaannya," kata Hayono.

Pasca interupsi, Tina mempersilakan Hayono dan Ali mengulang jawaban dengan fokus menjawab tantangan perdagangan bebas. "Sepertinya hanya SBY yang mendengar jelas pertanyaan saya," kata Tina.

Presentasi 11 peserta konvensi kemudian berjalan lagi, menjawab pertanyaan soal tantangan perdagangan bebas. Hayono berjanji, jika jadi presiden, ia akan mengutamakan kepentingan masyarakat dalam mengeluarkan kebijakan dalam era pasar bebas. Sementara Ali mengklaim akan memperkuat investasi asing di Indonesia dan memberikan subsidi kepada mayarakat.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Ishkan menyatakan akan meningkatkan kualitas dan produksi dalam negeri. Ia akan menetapkan 10 prioritas produksi agar dapat bersaing dalam pasar bebas.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal menyatakan, berhadapan dengan pasar bebas, Indonesia harus berani dan percaya diri. Indonesia perlu memperkuat usaha kecil dan menengah, serta menciptakan regulasi yang lebih ramah bagi pengusaha. "Kalau kita gelisah, kita akan kalah," kata Dino. (Baca:SBY: Survei dan Iklan Tak Cukup Menangkan Pemilu)

Adapun kandidat lainnya, Gita Wirjawan menyatakan, dalam kurun 20 tahun mendatang, perkiraan konsumsi dalam negeri mencapai Rp 360 ribu triliun. Angka ini yang sedang dibidik banyak negara untuk bisa investasi. Gita berencana untuk menutup kebutuhan konsumsi tersebut dengan produksi dalam negeri sehingga tak melulu impor.


Pendapat yang hampir serupa dilontarkan Endriartono Sutarto, Anies Baswedan, Sinyo Sarundayang dan Marzukie Ali. Keempatnya menekankan perlunya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur. Tingginya kualitas SDM akan menghasilkan produksi dengan kualitas tinggi dan bersaing. "Kita menghasilkan produk kampung, tapi kualitas tidak kampungan," kata Anies.

Sedangkan mantan Kepala Staf Angkatan Darat Pramono Edhie Wibowo menyatakan, pasar bebas adalah fakta dan tantangan yang harus dihadapi. Untuk menghadapinya perlu diperkuat fokus pemanfaatan sumber daya alam. "Jangan ekspor bahan baku," kata Pramono. (Baca: Jokowi Capres, Demokrat Setia dengan Konvensi)

FRANSISCO ROSARIANS


Berita Terpopuler
Di Hotel Sultan, Prabowo Disambut Soetrisno Bachir
Ini Penuturan Saksi Penolong Keluarga Tewas Bunuh Diri
Martino Menghitung Hari di Barca
Prabowo: Gerindra Belum Tentu Partai Bersih

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

8 Januari 2022

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

SBY ikut menyaksikan kemennagan Bogor LavAni atas Kudus Sukun Badak dalam laga Proliga 2022 di Sentul, Sabtu, 8 Januari.

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

6 Januari 2022

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

Bogor LavAni, yang didirikan SBY, bakal melakukan debut dalam kompetisi bola voli paling bergengsi PLN Mobile Proliga 2022.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

2 November 2021

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

Kanker prostat menyasar pria dewasa sampai berusia lanjut. Apa saja gejala kanker prostat?

Baca Selengkapnya

Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

2 November 2021

Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

Sejak tersiar kabar Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengidap kanker prostat, masyarakat mencari tahu kanker prostat adalah.

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya