PPP Klaim PKB dan PAN Setuju Koalisi Poros Tengah
Editor
Purwani Diyah Prabandari
Sabtu, 8 Februari 2014 16:22 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali menyatakan telah melakukan komunikasi politik dengan sejumlah partai Islam untuk membentuk koalisi poros tengah. Surya mengklaim Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Amanat Nasional sudah menyatakan persetujuannya terkait langkah politik itu.
"Kami sering berdiskusi tentang hal itu, tapi belum diformalkan saja," ujar Suryadharma di sela Musyawarah Kerja Nasional PPP di Grand Preanger Hotel, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 8 Februari 2014.
Dalam Mukernas tersebut, PPP memetakan potensi membentuk kembali partai Islam atau kerap disebut poros tengah pada Pemilu 2014. Hasil survei internal partai berlambang Kakbah itu menyebutkan koalisi poros tengah masih memungkinkan terjadi bila memaksimalkan komunikasi politik dengan tiga partai lain, yakni PKB, PAN, dan Partai Bulan Bintang.
Menurut survei tersebut, PPP memiliki kecocokan dengan tiga partai tersebut. "Khususnya PPP dengan PKB yang didukung sekitar 70 persen lebih kiai dan santri. Mereka sepakat bahwa koalisi ini mampu menciptakan kekuatan baru partai Islam dalam Pemilu 2014."
Suryadharma mengatakan partainya tidak akan mengalami kesulitan dalam mendorong koalisi poros tengah. Sebab, PPP memiliki kedekatan pribadi maupun politik dengan ketiga partai tersebut. "Komunikasi politik sering sekali kami lakukan," ujarnya.
Menteri Agama itu juga menyatakan salah satu peluang lahirnya koalisi poros tengah adalah keyakinan bahwa tidak ada partai yang mampu meraup suara yang paling dominan dalam pemilu legislatif. Di sisi lain, kata dia, partai Islam dari pemilu ke pemilu selalu bersatu walaupun dalam bendera partai yang berbeda. "Bahkan dalam kabinet SBY sebanyak dua kali, partai Islam ikut bersama-sama," ujarnya.
Terkait PAN yang sudah mengusulkan Hatta Rajasa sebagai calon presiden, Suryadharma menilai tidak akan menjadi pemicu sulitnya koalisi poros tengah tersebut. Sebab, PAN juga akan berhitung setelah melihat hasil pemilihan legislatif sebagai dasar untuk mencalonkan presiden.
"Kondisi politik akan matang setelah pileg. Jadi, capres yang sudah dideklarasikan maupun yang belum tentu akan mengkaji hal itu," ujarnya.
TRI SUHARMAN
Berita Lainnya:
MPR: Soal Usman Harun, Singapura Keterlaluan!
Dicari KPK, Staf Atut Ngumpet di Hotel
Hakim PK MA Bebaskan Dokter Ayu
Temui Jokowi, Foxconn Janji Investasi Rp 12 T