Dengan membawa bambu ratusan demostran bentrok saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Bawaslu di jalan Thamrin, Jakarta (07/02) Aksi tersebut dalam rangkai dari simulasi pengamanan pemilu 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
Mereka berorasi dengan penuh amarah. Satuan Polisi mulai mengawasi para pengunjuk rasa. Selanjutnya, 15 menit kemudian, massa tambahan datang dengan membawa balok dan beberapa senjata tajam. Ratusan polisi dengan tameng dikerahkan untuk menghadapi massa pengunjuk rasa.
Unjuk rasa kian memanas, pengunjuk rasa dan polisi saling berdesak-desakan. Polisi bertindak tegas dengan mengeluarkan water canon dan pasukan anjing K9 untuk mendesak pengunjuk rasa mundur. Situasi Jalan Thamrin arah Monas pun lumpuh total.
Namun, itu semua hanya simulasi pengamanan pemilu yang dilakukan Polda Metro Jaya dengan Bawaslu. Ratusan pengunjuk rasa itu juga adalah anggota Kepolisian dari berbagai satuan. "Kami diminta melakukan simulasi dan berpura-pura menjadi pendemo," kata salah seorang peserta pengunjuk rasa. "Lihat saja semuanya rambutnya sama cepak semua. Ya iya, soalnya kami juga anggota. He he he."
Simulasi berjalan sekitar 45 menit. Water canon diarahkan ke para pendemo. Tembakan gas air mata kosong pun dilontarkan ke arah masaa yang mulai beringas. Namun sekali lagi, ini hanya simulasi pengamanan Pemilu 2014.
Di kawasan Bundaran HI, pagi ini berlangsung sosisialisasi pemilihan umum. Kepolisian melakukan penutupan ruas Jalan Bundaran HI depan Hotel Indonesia Kempinski hingga sekitar Gedung Bawaslu. Pengguna jalan yang terpaksa harus melintasi Jalan Jenderal Sudirman dan M. H. Thamrin disarankan agar melintas sebelum penutupan agar laju kendaraan dapat lebih lancar. Petugas juga telah memasang rambu-rambu jalan serta imbauan agar menggunakan jalur lain menjelang penutupan jalur.