Iklan
TEMPO.CO, Jakarta: Tiga peneliti dari AS mengatakan gula dapat bertindak sebagai pintu gerbang menuju alkohol dan zat adiktif lainnya, seperti kokain. Gula, seperti kokain dan opium, disuling dari tumbuhan untuk menghasilkan kristal putih murni. Ini sebuah proses yang mereka katakan "secara signifikan menambah sifat adiktifnya." Pada hewan, gula sebenarnya lebih adiktif daripada kokain. Jadi gula mungkin merupakan zat adiktif yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia dan ini mendatangkan malapetaka bagi kesehatan kita," ujarJames J. DiNicolantonio,ilmuwan riset kardiovaskular, Saint Lukes Mid America Heart Institute, Kansas. DiNicolantonio dan dua rekannya mendapat kesimpulan itu sesudah mengulas seluruh riset yang ada saat ini tentang gula dan kecanduan. Hasil penelitian ini memicu reaksi keras para ahli. Para pengkritik itu mengatakan konsumsi gula memang menyebabkan masalah kesehatan, tapi tidak menimbulkan kecanduan. Hisham Ziauddeen, psikiater di Universitas Cambridge, mengatakan rewards system otak dan sirkuit yang mengendalikan perilaku makan sama saja dengan bagian yang merespons obat terlarang. Namun, tidak seperti gula, obat terlarang tampaknya membajak sistem tersebut dan mematikan kontrol normal mereka.Tom Sanders, guru besar nutrisi dan diet di King College, London, mengatakan individu tidak mendapatkan gejala putus obat saat mereka mengurangi asupan gula. Tapi Robert Lustig, profesor pediatri di University of California, San Francisco mendukung penelitian DiNicolantonio dan tim. Lustig pernah berpendapat bahwa gula adalah "alkohol anak". Dia menyebut gula sebagai obat terlarang yang lemah, setara dengan nikotin.Teks: Ahmad Nurhasim/Guardian/BJSM/NY TimesEditor: AndyProduser: Sadika Hamid
Video Terkait
-
Gula Aren Vs Gula Pasir, Mana yang Lebih Sehat?
21 Mei 2021
-
Menteri Pertanian Pastikan Stok Gula Aman
9 April 2020
-
Puluhan Ton Gula Rafinasi dan Daging Beku Dimusnahkan
29 September 2017
-
Gula Lebih Adiktif daripada Kokain?
4 September 2017
Video Lainnya