TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera di Dewan Perwakilan Rakyat, Refrizal, mengatakan sampai kini partainya belum menentukan sikap soal koalisi dengan partai lain dalam menghadapi pemilihan presiden pada 9 Juli mendatang.
Dia membantah pernyataan Wakil Ketua Umum Golkar Fadel Muhammad yang menyebut PKS sudah setuju berkoalisi dengan Golkar. "Belum diputus, bagaimana koalisi masih belum jelas," kata Refrizal saat dihubungi Tempo, Sabtu, 19 April 2014. (Baca: Bangun Koalisi, Golkar Rangkul PKS dan Hanura).
Menurut Refrizal, komunikasi dengan Golkar baru tahap penjajakan. Hal yang sama juga dilakukan PKS dengan partai lain, seperti Gerindra, PPP, PAN, dan Demokrat. Keputusan koalisi baru diambil melalui rapat Majelis Syuro yang direncanakan digelar awal Mei nanti.
Saat ini PKS masih mencermati dinamika politik yang berkembang. Termasuk kisruh internal Golkar soal pencalonan Aburizal Bakrie sebagai presiden. PKS menunggu sikap akhir Golkar terkait usulan evaluasi pencalonan Aburizal. "Bisa jadi Golkar tak mencalonkan presiden. Poros koalisi bisa berubah." (Baca: PPP Gelar Rapimnas, Dukungan ke Prabowo Batal?).
Sebenarnya, Refrizal melanjutkan, partainya saat ini tengah serius melihat peluang munculnya poros Islam. Dengan gabungan seluruh partai Islam, koalisi baru ini bisa bergabung dengan salah satu blok utama, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau Partai Gerakan Indonesia Raya.
Atau, bila memungkinan, koalisi partai Islam akan membentuk poros sendiri dengan mengusung capres-cawapres sendiri. "Kalau misalnya koalisi partai Islam bisa terwujud, itu yang akan kami prioritaskan lebih dulu," tutur Refrizal. (Baca: Paloh Sebut Bukan Kejutan Bila NasDem-PDIP Koalisi).
Sebelumnya, Fadel mengatakan partainya sudah membangun komunikasi intensif dengan PKS dan Hanura. Bahkan pembicaraan sudah sampai tahap penentuan jatah kursi menteri. Menurut Fadel, pembicaraan lanjutan akan dilakukan pada Rabu pekan depan.
IRA GUSLINA SUFA