TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma dinilai masih memiliki pengaruh untuk menarik dukungan publik bagi pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Surabaya 2024. Hal itu disampaikan oleh politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Fuad Bernardi, di Surabaya pada Ahad, 7 April 2024.
"Kalau saya melihat di sosial media itu komentarnya kelihatan memang masih berpengaruh," kata Fuad seperti dikutip Antara.
Dia menyebutkan nama Risma sudah melekat dan menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kota serta warga Surabaya. Faktornya adalah mengacu pada beragam inovasi kinerja pembangunan yang acap kali dilakukan Risma selama menjabat Wali Kota Surabaya dua periode pada 2010-2015 dan 2015-2020.
"Jarang ada seorang pemimpin yang sudah tidak menjabat, tetapi efeknya masih dirasakan oleh masyarakat," ujar putra sulung Risma ini.
Fuad mengaku belum mengetahui arah dukungan Menteri Sosial itu di Pilkada Surabaya 2024. Sebab, kata dia, sampai saat ini ibunya itu belum mengambil langkah, meski tetap berperan dalam menentukan usulan rekomendasi untuk kontestasi tingkat kota.
"Beliau juga ketua DPP PDI Perjuangan, jadi memang untuk saran memang termasuk yang didengarkan pada saat rekomendasi Pilkada 2024," tutur Fuad.
Namun, kata dia, bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya tak bisa menggantungkan nasib di tangan Risma, termasuk pasangan yang diusung oleh PDIP.
Dia meminta setiap pasangan yang muncul di dalam perebutan pucuk pimpinan di Kota Surabaya berjuang memakai cara sendiri-sendiri, kemudian saling beradu gagasan dan program, bukan sebatas mengandalkan nama Risma. Apalagi saat ini masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan rekam jejak seseorang hanya dengan mengakses Internet.
"Kalau misal hanya bersandar karena endorse Bu Risma, maka itu (bukan) zamannya lagi. Terpenting adalah bagaimana calonnya harus memiliki program yang jelas," ucap dia.
Risma Bisa Jadi Penantang Khofifah di Pilkada Jatim 2024
Sebelumnya, Direktur Acurrate Research and Consulting Indonesia (Arci) Baihaki Siradj mengatakan peluang Risma menantang Khofifah Indar Parawansa pada pemilihan gubernur atau Pilgub Jawa Timur 2024 terbuka bila PDIP berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).