Jimly: Capres 2 Pasang, Bisa Pertama dan Terakhir

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Sabtu, 30 Agustus 2014 14:37 WIB

Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimly Asshiddiqie. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Depok - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie mengatakan pemilihan presiden yang diikuti hanya dua calon presiden seperti tahuni ini bisa jadi yang terakhir. Soalnya, pada 2019 nanti, pemilihan umum akan dilakukan secara serentak, baik pemilihan legislatif maupun presiden.

"Kita baru kali ini, makanya harus dicatat, ini mungkin yang pertama dan terakhir karena 2019 nanti akan serentak," kata Jimly saat menghadiri acara "Pembukaan Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan" di Pondok Pesantren Al-Hikam, Beji, Depok, Sabtu, 30 Agustus 2014. (Baca juga: Ahok Sebut Jokowi Baru Tiga per Empat Presiden)

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini juga mengatakan, mulai pemilihan 2019, semua partai politik berhak mengajukan calonnya masing-masing. Mereka tak lagi menunggu perolehan kursi di parlemen untuk mengajukan calon. "Semua partai akan memiliki hak yang sama mengajukan calon presiden," katanya. Karena itu, Jimly kembali menegaskan kemungkinan besar panasnya pilpres 2014 ini tak terjadi lagi. "Makanya kita nikmati saja dulu, enggak usah tegang, alamiah saja," katanya.

Menurut Jimly, panasnya pilpres 2014 adalah sesuatu yang alamiah tanpa dipaksakan. Hal itu sebagai dampak dari bangsa kita yang belum punya pengalaman memiliki dua capres. "Kita punya pilpres yang membelah dua bangsa karena capres hanya dua," katanya.

Hal itu, kata Jimly, berbeda dengan negara demokrasi lain yang sudah matang, seperti Amerika. Negara Abang Sam itu sudah dua setengah abad menjalani pilpres dengan dua pasangan calon. "Amerika sudah biasa, nah ini baru kali ini," katanya.

Seperti diketahui, pilpres 2014 hanya diikuti oleh dua pasangan calon, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Pemilihan diwarnai serang-menyerang dengan kampanye hitam. Pemilu berakhir dengan drama tidak diterimanya hasil pilpres oleh Prabowo-Hatta.

ILHAM TIRTA


Terpopuler
Sempat Ditolak Prabowo, Suhardi Malah Dapat Pajero
Prabowo Pilih Suhardi karena Kloset Jongkok
Simpatisan ISIS Beberkan Rencana Teror Biologis
Tiga Wanita Malaysia Jihad Seks untuk ISIS
Ini 15 Senjata Andalan ISIS

Berita terkait

Anwar Usman Kena Sanksi Lagi, Ini Deretan Polemik Dia

30 hari lalu

Anwar Usman Kena Sanksi Lagi, Ini Deretan Polemik Dia

Anwar Usman sudah dua kali dinyatakan melanggar kode etik

Baca Selengkapnya

Anatomi Pasal Nepotisme yang Menjerat Hakim MK Anwar Usman, Bisakah Berujung Pemidanaan?

22 Februari 2024

Anatomi Pasal Nepotisme yang Menjerat Hakim MK Anwar Usman, Bisakah Berujung Pemidanaan?

MKMK menyatakan Anwar Usman melakukan pelanggaran berat terhadap kode etik dan perilaku hakim. MKMK memberikan sanksi pemberhentian dari Ketua MK

Baca Selengkapnya

Marzuki Alie dan Jimly Asshidiqie Ikut Sambut Wiranto di Hambalang, Begini Kata Politikus Gerindra

2 Mei 2023

Marzuki Alie dan Jimly Asshidiqie Ikut Sambut Wiranto di Hambalang, Begini Kata Politikus Gerindra

Marzuki Alie dan Jimly Asshidiqie tampak bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambut Wiranto di Hambalang.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Jimly Asshidiqie Sebut JK Undang Sejumlah Tokoh Malam Ini

22 April 2019

Jimly Asshidiqie Sebut JK Undang Sejumlah Tokoh Malam Ini

Ketua Umum ICMI Jimly Asshidiqie mengatakan diundang Wakil Presiden Jusuf Kalla malam ini. JK juga mengundang sejumlah tokoh lainnya.

Baca Selengkapnya

Jimly Asshiddiqie: Alasan KPU Memberikan Kisi-kisi itu Masuk Akal

9 Januari 2019

Jimly Asshiddiqie: Alasan KPU Memberikan Kisi-kisi itu Masuk Akal

Alasan KPU memberikan kisi-kisi itu adalah agar gagasan capres-cawapres dapat disampaikan utuh dan mendalam.

Baca Selengkapnya

Jimly: MK Berpolitik Kalau Percepat Putusan Masa Jabatan Wapres

2 Agustus 2018

Jimly: MK Berpolitik Kalau Percepat Putusan Masa Jabatan Wapres

Mantan Ketua MK Jimly Asshidiqie meminta tak ada pihak yang mendesak MK mempercepat putusan uji materi tentang masa jabatan wapres.

Baca Selengkapnya

Jimly Asshidiqie: Dewan Kerukunan Nasional Beranggota 17 Orang

5 Juni 2018

Jimly Asshidiqie: Dewan Kerukunan Nasional Beranggota 17 Orang

Persiapan pembentukan Dewan Kerukunan Nasional atau DKN sebentar lagi rampung. Jimly Asshidique mengatakan nama-nama anggota sudah dipilih.

Baca Selengkapnya

JK Diminta Membantu Renovasi Masjid Saint Petersburg Rusia

29 Maret 2018

JK Diminta Membantu Renovasi Masjid Saint Petersburg Rusia

JK merasa antusias dan akan mempelajari usulan merenovasi masjid.

Baca Selengkapnya