Presiden terpilih Joko Widodo berbicara pada sejumlah wartawan di rumah Transisi setelah melakukan pertemuan tertutup dengan timnya, Jakarta, Sabtu 9 Agustus 2014. Pertemuan ini salah satunya membahas strategi swasembada gula dan beras pada masa pemerintahannya nanti. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla didatangi sepuluh relawan yang mengklaim dari Pusat Pergerakan Indonesia Hebat (PPIH). Kelompok ini bertujuan menuntut Jokowi-JK agar mengkaji ulang rencana kenaikan harga bahan bakar minyak dan memperbaiki sektor kesehatan.
"Kami adakan aksi damai dalam rangka mengawal terus kebijakan Jokowi-JK dan memastikan janji kampanye terakomodasi dengan baik," kata Ketua Umum Pusat Pergerakan Indonesia Hebat Aji Kusuma di kantor Transisi Jokowi-JK, Jakarta, pada Kamis, 21 Agustus 2014. (Baca: Tak Kirim Massa, Buruh Yogyakarta Yakin Jokowi Menang)
PPIH, kata dia, menuntut Jokowi mengkaji kebijakan kenaikan harga BBM lantaran menganggap masyarakat belum siap dengan dampak yang ditimbulkan. Kemungkinan besar, Aji menambahkan, harga kebutuhan pokok dan tarif transportasi akan mengalami kenaikan sebagai imbas dari kenaikan harga BBM.
Adapun tuntutan perbaikan pada sektor kesehatan, PPIH mendesak Jokowi untuk mengalokasikan sedikitnya 5 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk sektor kesehatan. (Baca: Jokowi Ingin Berbagi Beban Kenaikan BBM dengan SBY)
"Sebabnya, sektor kesehatan ialah sektor krusial untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat Indonesia," tuturnya.
PPIH mendatangi kantor Transisi Jokowi-JK dengan membawa spanduk bertuliskan, "Jokowi-JK: Jelas Kerjanya-Jelas Kemampuannya". Selain itu, bendera Merah Putih juga dikibarkan sembari mereka melantunkan mars. PPIH juga menuntut untuk bertemu dengan perwakilan Tim Transisi Jokowi-JK.