Jelang Putusan MK, Separuh Toko di Glodok Tutup  

Reporter

Kamis, 21 Agustus 2014 12:52 WIB

Massa pendukung Prabowo-Hatta mulai memadati kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta (21/8). Aksi massa untuk menunggu hasil keputusan MK terkait Pilpres 2014. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas jual beli di Pusat Elektronik Glodok belum ramai seperti biasanya. Padahal, hari telah siang. Penyebabnya, mereka takut jika massa pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang tengah berdemo menjelang putusan sidang sengketa Mahkamah Konstitusi membuat rusuh dan merembet kawasan pertokoan itu. (Baca:Antisipasi Sidang MK, Polri Terapkan Siaga I)

"Biasanya pelanggan sudah datang dari pukul 09.00, tapi hari ini dan kemarin sepi," kata seorang petugas keamanan, M. Saeman, saat ditemui Tempo di Lindeteves Trade Center (LTC) Glodok, Kamis, 21 Agustus 2014.

Menurut dia, sepinya konsumen disebabkan oleh rumor kerusuhan yang berpotensi merembet hingga Glodok. Meski berbeda wilayah, jarak antara gedung Mahkamah Konstitusi dan Glodok itu hanya sekitar 3,5 kilometer. (Baca:Polisi Yakin Situasi Sidang Putusan MK Kondusif)

Selain itu, kata Saeman, pedagang di kawasan Pecinan juga berasumsi sepinya pembeli disebabkan oleh kemacetan di beberapa ruas jalan menuju Glodok. Setelah polisi menutup Jalan Medan Merdeka Barat dan terjadi unjuk rasa di seputar Bundaran Hotel Indonesia, kemacetan telah menghambat laju lalu lintas menuju Glodok.

Sejak kemarin, pedagang Glodok mulai berjualan sejak pukul 14.00. Padahal, gedung pusat elektronik ini biasa dibuka sejak pukul 08.00 pagi. Dari pantauan Tempo, separuh dari total toko di LTC tutup. Menurut Saeman, gedung lima lantai ini punya seribu lebih toko elektronik. (Baca:Putusan MK, TNI Jaga Ketat Pusat Ekonomi)

Hengky, 36 tahun, pedagang peralatan tenaga surya di TLC Glodok, menutup tokonya setelah menyaksikan berita kerusuhan yang disiarkan di televisi. "Massa Prabowo kali ini lebih menyeramkan dari sidang pertama MK. Saya lebih baik pulang," ujarnya.

Berbeda dengan Robert, 55 tahun. Pria yang mengaku sudah 20 tahun menjual peralatan keamanan ini tidak resah oleh aksi massa di wilayah Jakarta Pusat. "Saya serahkan keamanan Glodok pada aparat saja,” ujar dia.

Dia meyakini kerusuhan yang dapat merembet hingga Glodok itu hanya gosip belaka. Sejauh ini, kata Robert, aktivitas jual-beli di Glodok tak terganggu massa. (Baca:Jika Kalah, Massa Prabowo Ancam Masuk ke Gedung MK)

Sebelumnya, sejak pukul 10.00 pagi, kepolisian sekitar Glodok menggelar apel pagi dan berjaga-jaga jika terjadi kerusuhan. Kepala Polisi Sektor Tamansari Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Tri Suhartanto mengatakan sudah menurunkan 300 polisi untuk menjaga daerah pusat niaga Glodok.

Sebanyak 300 polisi telah dibagi ke empat titik. Di antaranya Olimo, Jalan Asemka, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Hayam Wuruk. Menurut Tri, keempat lokasi tersebut masuk wilayah rawan kerusuhan karena merupakan pusat aktivitas perniagaan masyarakat. Akibatnya, keamanan pusat elektronik TLC Glodok yang biasanya dijaga petugas keamanan kini diawasi ketat oleh sejumlah aparat.

PERSIANA GALIH




Terpopuler:
Prediksi Mantan Hakim MK Soal Gugatan Prabowo

Bisakah PTUN Menangkan Prabowo-Hatta?

Jokowi Ingin Makan Kerupuk, Pengawal Melarang

ISIS Rilis Video Pemenggalan Wartawan AS

Begini Perayaan ala Tim Prabowo jika Menang di MK







Advertising
Advertising

Berita terkait

Partai Buruh Bakal Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK

10 jam lalu

Partai Buruh Bakal Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK

Pasal tersebut dianggap membatasi hak bagi parpol yang tidak mempunyai kursi DPRD untuk mengusulkan pasangan calon di pilkada.

Baca Selengkapnya

Pemerintah dan DPR Bakal Rapat soal Revisi UU MK Pekan Depan

14 jam lalu

Pemerintah dan DPR Bakal Rapat soal Revisi UU MK Pekan Depan

Hal yang krusial dari revisi UU MK ini adalah mengenai peralihan hakim Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU RI Disebut Ajarkan Parpol Mengakali Putusan MK Nomor 12

1 hari lalu

Ketua KPU RI Disebut Ajarkan Parpol Mengakali Putusan MK Nomor 12

Pernyataan Ketua KPU RI dinilai sebagai desain baru untuk mengamankan kedudukan caleg terpilih dalam pemilu yang menjadi peserta Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahfud Md Dongkol Putusan MK: Tapi Saya juga Marah Saat Jadi Ketua MK Tapi Diprotes

3 hari lalu

Cerita Mahfud Md Dongkol Putusan MK: Tapi Saya juga Marah Saat Jadi Ketua MK Tapi Diprotes

Mahfud Md bercerita soal dirinya yang dongkol saat MK menyatakan jika tak ada kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

4 hari lalu

MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

MK akan memberi tahu kelengkapan tambahan yang dibutuhkan dari pemohon jika perkara mereka lanjut ke pembuktian berikutnya setelah dismissal.

Baca Selengkapnya

Ketua MK Kritik Dokumen KPU Kurang Rapi di Sidang Sengketa Pileg 2024

4 hari lalu

Ketua MK Kritik Dokumen KPU Kurang Rapi di Sidang Sengketa Pileg 2024

Ketua MK itu berujar para kuasa hukum KPU juga harus memperhatikan aspek estetika dokumen, selain soal substansi.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Tanya Ketua KPU di Sidang Sengketa Pileg: Bapak Tidur Ya?

4 hari lalu

Hakim MK Tanya Ketua KPU di Sidang Sengketa Pileg: Bapak Tidur Ya?

Ketua MK Suhartoyo meminta keterangan Hasyim soal konversi sisa suara yang tidak menjadi kursi parlemen dalam Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

MK Tunda Pemeriksaan Delapan Sengketa Pileg 2024 di Papua Tengah

4 hari lalu

MK Tunda Pemeriksaan Delapan Sengketa Pileg 2024 di Papua Tengah

Papua Tengah menjadi wilayah dengan jumlah sengketa Pileg 2024 terbanyak di MK, dengan total 26 perkara.

Baca Selengkapnya

Konfirmasi Pemecatan 13 PPD di Papua Tengah, KPU: Kinerja Mereka Parah

5 hari lalu

Konfirmasi Pemecatan 13 PPD di Papua Tengah, KPU: Kinerja Mereka Parah

Idham menjelaskan bahwa KPU Papua Tengah sudah pernah diminta klarifikasi mengenai keterlambatan rekapitulasi suara di Kabupaten Puncak.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Arsul Sani Guyon Soal Kekalahan MU di Sidang PHPU Pileg 2024

5 hari lalu

Hakim MK Arsul Sani Guyon Soal Kekalahan MU di Sidang PHPU Pileg 2024

Hakim MK Arsul Sani sempat berkelakar dengan Komisioner KPU di ruang sidang soal kekalahan tim sepak bola favoritnya, Manchester United.

Baca Selengkapnya