Pilpres, Ratusan Buruh Pro-Prabowo Mulai Kepung HI
Editor
Rini Kustiani
Selasa, 22 Juli 2014 14:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan buruh pro-Prabowo Subianto mulai mengepung Bundaran Hotel Indonesia. Sekitar 200-an buruh mengitari air mancur Tugu Selamat Datang sekitar pukul 14.00 WIB. (Baca: Ini Alasan Buruh Pro Prabowo Banjiri KPU)
"Kami akan kawal penetapan rekapitulasi suara pemilihan presiden hari ini," kata Sekretaris Jenderal Konfederensi Serikat Pekerja Indonesia, Muhammad Rusdi, di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Juli 2014. (Baca: Relawan Prabowo-Hatta ke KPU, Mahfud Md: Bukan Tanggung Jawab Kami)
Rusdi mengatakan buruh yang berdemo hari ini datang langsung dari lima kota, antara lain dari Karawang, Bekasi, Purwakarta, Tangerang, dan Jakarta. "Semua berangkat dari kantornya masing-masing," ujarnya. Sebelum berangkat, kata Rusdi, buruh sempat mengalami hambatan. "Tak ada perusahaan maskapai bus yang mau menyewakan busnya," ujar dia. Rusdi menuding ada pihak yang mengintimidasi perusahaan bus agar tak mau menyewakan armadanya kepada massa buruh. (Baca di sini: Semua Relawan Jokowi Batalkan Perayaan Kemenangan)
Rusdi juga menuding kepolisian di lima kota tempat buruh berasal menakut-nakuti perusahaan tempat buruh bekerja. "Supaya buruh tak bisa ikut aksi hari ini," kata Rusdi. Sekitar 5 ribu buruh pro-Prabowo Subianto berencana akan membanjiri Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, hari ini. Presiden Konfederensi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal mengatakan massa buruh akan berkumpul di HI sekitar jam 13.30 WIB.
"Setelah berkumpul semua kami akan jalan kaki ke Komisi Pemilihan Umum dan berkumpul di radius 200 meter dari wilayah steril," kata Said saat dihubungi, Selasa, 22 Juli 2014. Said mengatakan massa buruh tersebut berasal dari Jakarta dan Karawang. Mulanya, kata dia, akan berangkat 10 ribu buruh. "Tapi tak ada kendaraan yang bisa disewa sebanyak itu," ujar dia.
Sebelumnya, Anggota Konfederensi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Andi William Sinaga, berpendapat bahwa buruh yang turun ke jalan besok patut dicurigai bukan buruh. "Buruh tak bisa digerakkan untuk kepentingan politis apa pun, apalagi dibayar," kata dia, kemarin.
AMRI MAHBUB
Topik terhangat:
MH17 | Pemilu 2014 | Ramadan 2014 | Tragedi JIS | Hasil Pilpres 2014
Berita terpopuler lainnya:
Terpopuler
SBY Berhentikan Kepala Staf TNI AD
Berita Potong Kelamin, Ahmad Dhani ke Dewan Pers
Ahok Ngamuk Tamunya Kemalingan di Balai Kota
Intelijen AS Beberkan Temuan Soal Jatuhnya MH17
Saran Ahok Buat Jokowi Usai Pengumuman Pilpres
MH17 Dihantam Buk, Ini Percakapan Milisi dan Rusia
Begini Kantor Jokowi Sebelum Pengumuman Pilpres
Ratusan Mobil Off-road Dilelang Mulai Rp 50 Juta
Korupsi Haji, KPK Periksa Tiga Pasang Suami-Istri