Seorang pengendara sepeda melintas di depan spanduk ucapan selamat atas terpilihnya pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebagai presiden dan wakil presiden yang terpasang di jalan Manyar, Surabaya, Sabtu 12 Juli 2014. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut satu, Hatta Rajasa, tidak hadir dalam pertemuan bersama tim pemenangannya di Hotel Four Seasons, Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. (Baca di sini: Kubu Prabowo-Hatta Ngotot Tunda Pengumuman)
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Gerakan Indonesia Raya, Ahmad Muzani, Hatta tidak bisa hadir karena menemani anaknya yang sedang melahirkan. "Sebagai ayah, Hatta menemaninya," ujar Muzani, Ahad 20 Juli 2014. (Baca di sini: Percaya KPU, Anak Amien Rais Kasih Selamat ke Jokowi)
Dalam pertemuan yang berlangsung selama hampir tiga jam itu, tim pemenangan Prabowo-Hatta mendengarkan pemaparan dari tim hukumnya tentang kecurangan yang menimpa koalisi partainya di berbagai daerah. (Baca juga: Kata Ical, Tim Prabowo Tak Akan Akui Kekalahan)
Pertemuan tersebut dihadiri oleh calon presiden Prabowo Subianto; Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon; Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani; Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie; Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham; Bendahara Golkar Setya Novanto; Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta; Sekretaris Jenderal PKS Taufik Ridho; Ketua Umum Partai Bulan Bintang M.S. Kaban; Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali; Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua; Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional, Amien Rais; Ketua Fraksi PAN di DPR, Tjatur Sapto Edy; dan pemilik MNC Group, Hary Tanoesoedibjo.
Menurut Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham, koalisi Merah Putih hingga saat ini tetap solid. "Teman-teman bisa lihat yang hadir dalam pertemuan ini hampir semua petinggi dari partai koalisi," ujarnya.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.