Pendukung Jokowi Dilarang Pakai Kotak-kotak pada 22 Juli

Reporter

Minggu, 20 Juli 2014 13:53 WIB

Calon Presiden nomor urut dua, Joko Widodo membeli aneka kemeja kotak-kotak ketika mengunjungi pusat perbelanjaan ITC Depok, 4 Juli 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden dengan nomor urut 2, Joko Widodo-Jusuf Kalla, mengimbau para pendukungnya untuk tidak turun ke jalan jelang penetapan hasil pemilu presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Juru bicara kubu Jokowi-Kalla, Abdul Kadir Karding, mengatakan larangan untuk turun ke jalan untuk menjaga situasi agar kondusif.

"Seluruh unsur pendukung partai dan relawan harus menghargai apa yang disampaikan Jokowi. Tidak boleh ada pendukung yang turun ke jalan melakukan kegiatan berkelompok atau melakukan aksi yang dapat mengganggu proses di Komisi Pemilihan Umum dan keamanan," katanya ketika dihubungi di Jakarta, Ahad, 20 Juli 2014. (Baca: Jokowi Menang, Tim Sukses: Lusa Tinggal Resminya)

Karding menambahkan, selain dilarang turun ke jalan, para pendukung juga diimbau untuk tidak menggunakan atribut yang mencirikan pendukung Jokowi-Kalla, misalnya kemeja kotak-kotak. "Kami imbau untuk tidak menggunakan identitas yang mencirikan pendukung Jokowi, baik kotak-kotak atau bentuk-bentuk lain yang menjadi simbol," katanya. (Baca: Jokowi Siapkan Islah Usai Penetapan Hasil Pilpres)

Menurut Karding, imbauan tersebut bertujuan untuk menghargai KPU yang tengah melakukan proses penghitungan. Kubu Jokowi-Kalla, kata dia, berkomitmen penuh untuk mendukung proses penghitungan oleh KPU agar berjalan dalam situasi yang damai dan kondusif.

Setelah penetapan hasil pemilu presiden, para pendukung, baik relawan atau kader partai juga diimbau untuk tidak turun ke jalan jika Jokowo dinyatakan menang. Kata Karding, bentuk perayaan dianjurkan tidak berlebihan, misalnya berupa istigasah atau doa perayaan syukur. "Tidak perlu ada pesta pora. Sebaiknya tidak usah turun ke jalan. Jangan memancing dan mudah terprovokasi," katanya. (Baca: Jokowi Minta Tidak Ada Syukuran Berlebihan)

ANANDA TERESIA

Berita Lainnya:
Pilot Sakit, Penerbangan Jember-Surabaya Libur
Satu Lagi Situs Real Count Selain Kawalpemilu.org
Tragedi MH17 dan Angka Penerbangan yang Mencurigakan

Berita terkait

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

1 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

1 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

3 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

6 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

7 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

8 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

8 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

13 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

13 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

14 jam lalu

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya