Pesawat Tanpa Awak Pantau Arus Mudik Pantura  

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 19 Juli 2014 08:41 WIB

Pengendara sepeda motor memasuki lambung kapal feri di Dermaga Pelabuhan Bakauheni, Lampung, (10/8). Arus balik pemudik dari Pulau Sumatera tujuan Jawa mulai ramai, dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada hari Minggu (11/8). ANTARA/Kristian Ali

TEMPO.CO, Subang - Pesawat tanpa awak Hellycam akan turut memantau pergerakan lalu-lintas pada saat terjadinya puncak arus mudik Lebaran di jalur utama pantai utara (pantura) Subang, Jawa Barat.

Kepala Polres Subang Ajun Komisaris Besar Chiko Ardwiatto kepada Tempo, Jumat, 18 Juli 2014, mengatakan penggunaan perangkat teknologi canggih tersebut pertama kali dilakukan saat mudik Lebaran.

"Kami mengharapkan kehadiran Hellycam bisa mendeteksi dini pergerakan arus lalu-lintas saat akan terjadi kemacetan sehingga kami bisa lebih siap mengantisipasinya," ujar Chiko. Kecuali itu, juga memantau kinerja anggota di lapangan.

Perangkat teknologi canggih bantuan dari Korlantas Mabes Polri yang hanya satu-satunya itu akan ditempatkan di lokasi jalur yang sulit dijangkau oleh pengamanan kendaraan patroli. (Baca: Arus Mudik Via Tol Palikanci Bakal Naik 26 Persen)

"Aka dikendalikan oleh dua operator yang ahli," kata Chiko. Kehadiran Hellycam dipastikan lebih membantu sistem pengamanan jalur pantura yang menjadi urat nadi lalu-lintas dari Jakarta menuju wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB dan Bali.

Pesawat Hellycam yang berukuran sekitar 40X20 sentimeter lengkap dengan baling-baling dan kamera pemantau dengan tenaga baterai serta dikendalikan melalu remote control itu konon mampu beroperasi selama 20 menit di ketinggian 200 meter dalam radius satu kilometer.

Kepala Satuan Lalu-lintas Polres Subang Ajun Komisaris Bariu Bawana mengatakan pihaknya juga menerima bantuan 60 unit sepeda motor baru buat kepentingan patroli dan pengamanan di jalur pantura. (Baca: Puncak Arus Mudik Diperkirakan 25-27 Juli)

Sepeda motor yang sudah didesain khusus buat kepentingan patroli di jalan raya itu nantinya akan ditempatkan di 45 pos kancil yang berada di di sepanjang sepanjang 45 kilometer jalur pantura Subang, mulai dari jembatan Gamon di tapal batas Karawang dan jembatan Sewo di tapal batas Indramayu. "Sisanya disiagakan di pos lain," ujar Bariu. (Baca: Pemerintah: Tak Ada Tambahan Pesawat untuk Mudik)

NANANG SUTISNA

Berita terpopuler:
Penumpang MH17 Punya Firasat Bakal Celaka
MH17 Lewat Dekat Zona Perang Demi Irit BBM?
Tembak Jatuh MH17, Pemberontak Tertawa
Komnas HAM Pastikan Pemanggilan Paksa Kivlan Zen
Ada 11 WNI di Malaysia Airlines MH17
Pesawat Malaysia Airlines Jatuh di Ukraina

Berita terkait

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

7 jam lalu

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

20 jam lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

1 hari lalu

Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

Asumsi harga pasaran setiap benih lobster antara Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu.

Baca Selengkapnya

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

1 hari lalu

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

Bencana alam banjir bandang di Sumatera Barat menyebabkan sejumlah jalan nasional terputus. Masyarakat diminta lewat jalur alternatif.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

1 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

1 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengakui banyak menangani kasus anggota TNI-Polri yang berjual-beli amunisi dengan TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Penting, Ini Nomor Darurat Bantuan Kecelakaan di Jalan

2 hari lalu

Penting, Ini Nomor Darurat Bantuan Kecelakaan di Jalan

Seperti halnya di AS yang punya layanan darurat 911, Pemerintah Indonesia juga punya nomor yang bisa dihubungi untuk mendapat bantuan saat kecelakaan.

Baca Selengkapnya

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

3 hari lalu

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

Kompolnas mengapresiasi berbagai inovasi baru yang dibuat Polri untuk pelayanan kepada masyarakat, seperti notifikasi tilang via pesan WhatsApp.

Baca Selengkapnya

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

5 hari lalu

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

5 hari lalu

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

SAFENet mengingatkan Polri dan BSSN untuk transparan dalam dugaan impor alat sadap atau spyware dari sejumlah perusahaan Israel.

Baca Selengkapnya