TEMPO.CO, Jakarta - Ruhut "Poltak" Sitompul dikenal sebagai politikus kutu loncat. Dia bergabung dengan Partai Golkar, sebelum akhirnya hengkang ke Partai Demokrat. (Baca juga: Ruhut Senang Jagoannya di Piala Dunia Kalah)
Belakangan, Ruhut berbeda sikap dengan partainya ihwal pilihan calon presiden. Ruhut mendukung Jokowi-Jusuf Kalla, sedangkan Demokrat memilih Prabowo-Hatta. Setelah muncul perbedaan ini, akankah Ruhut pindah partai lagi? (Baca: Gerilya Ruhut Menangkan Jokowi-JK)
“Ga baik berpindah-pindah. Aku dicap suka pindah-pindah, itu salah. Memang Demokrat bukan partai pertamaku, tapi partai terakhirku,” kata Ruhut saat dihubungi, Selasa, 15 Juli 2014.
Mengenai kemungkinan dia dipecat karena membelot, Ruhut tak khawatir. Keyakinan ini didasarkan pada fakta bahwa calon yang didukungnya memenangi pemilu presiden. “Mau Ruhut nyanyi kalau dikasih sanksi?” katanya diiringi tawa.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.