Jokowi Persilakan Pendukung Prabowo Ikut Koalisi  

Reporter

Senin, 14 Juli 2014 07:11 WIB

Prabowo Subianto dan Jokowi saat debat calon presiden di Jakarta, 15 Juni 2014. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Semarang - Calon presiden yang disebut unggul versi hitung0 cepat beberapa lembaga survei, Joko Widodo, membuka peluang kepada partai yang tidak ikut mendukungnya dalam pemilu 9 Juli lalu bisa ikut berkoalisi dalam pemerintahannya mendatang. "Semua yang ingin ikut membangun negara ini, saya kira, kenapa tidak," kata Jokowi di Panti Marhen, kantor Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Tengah di Semarang, Ahad malam, 13 Juli 2014.

Pernyataan Jokowi tersebut menanggapi wacana adanya partai yang tadinya mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa bakal hengkang ke kubu Jokowi-Jusuf Kalla. Karena Prabowo-Hatta diprediksi kalah, partai tersebut ingin merapat ke kubu Jokowi-Kalla.

Dalam pemilu 9 Juli lalu, Jokowi-Kalla diusung PDIP, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai NasDem, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia. Sedangkan Prabowo-Hatta didukung Koalisi Merah Putih: Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Amanat Nasional, Partai Golongan Karya, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Bulan Bintang. Demokrat yang awalnya bersikap netral belakangan juga ikut merapat ke kubu Prabowo-Hatta. (Baca: Prabowo Klaim Raih 52 Persen Suara)

Salah satu partai yang dikabarkan sudah siap-siap hengkang dari kubu Prabowo-Hatta adalah Golkar. Politikus Golkar yang juga peraih suara terbanyak di partai saat pemilihan legislator, Nusron Wahid, mengatakan, setelah kemenangan Jokowi-JK, partainya memang akan mengadakan konsolidasi. Dia menuturkan Golkar tak biasa menjadi partai oposisi sehingga pasti akan merapat ke pihak yang menang. (Baca: Golkar Akan Tinggalkan Prabowo?)

Jokowi berharap semua partai ikut mensukseskan pemerintahan mendatang. Namun Jokowi memberi syarat bahwa partai tersebut benar-benar mau bersama-sama ikut membangun bangsa dan menyejahterakan rakyat Indonesia. "Siapa pun yang ingin ikut bersama-sama membangun negara, membangun bangsa, dan menyejahterakan rakyat, saya kira enggak ada masalah," ujar Jokowi.


Gubernur DKI Jakarta nonaktif ini juga menuturkan ingin bertemu dengan Prabowo. Namun keinginan itu belum bisa terwujud. "(Saya) perlu ketemu, tapi belum."

ROFIUDDIN
Juara Dunia, Jerman Tegaskan Siklus 24 Tahun
Cerita 4 Sekolah Tumbuhkan Budaya 'Hijau'
Hari Pertama Sekolah, Jakarta Macet Sejak Subuh

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

48 menit lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

2 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

3 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

4 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

5 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

9 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

10 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

11 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

11 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya