TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Pengawas Pemilu, Nelson Simanjuntak, mengatakan berbeda dengan pemilihan presiden dan wakil presiden selama ini, kecurangan pada pilpres 2014 lebih mudah terdeteksi. Soalnya, hanya ada dua kubu yang bertarung sehingga Bawaslu lebih cepat mengidentifikasi sumber potensi kecurangan. "Jika ada hal yang janggal dalam rekapitulasi penghitungan suara di setiap tingkatan, Bawaslu langsung bisa meminta konfirmasi ke kedua kubu," kata Nelson saat dihubungi Tempo, Kamis, 11 Juli 2014. "Proses penyelidikannya pun bisa cepat."
Nelson menjelaskan rekapitulasi penghitungan suara adalah hal yang sederhana. Logikanya, kata dia, hanya menambahkan jumlah suara dari data-data yang dikumpulkan di seluruh tempat pemungutan suara (TPS). Karena itu, jika kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) melakukan penghitungan suara secara benar, kata Nelson, "Tak akan ada potensi kecurangan." (Baca: Bawaslu: Masyarakat Boleh Awasi Rekapitulasi Suara)
Namun, dia melanjutkan, kenyataan saat melakukan rekapitulasi suara tidak sesederhana itu. Dia menilai justru petugas di lapangan menjadi titik rawan godaan politik uang. "Mereka sasaran empuk praktek suap oleh pihak-pihak yang ingin memenangkan salah satu calon," kata Nelson. (Baca: KPU Jangan Main-main, KPK Tidak Tidur)
Sebelumnya Bawaslu telah menemukan pelanggaran pemilu. Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum Jawa Barat, Wasikin Marzuki, mengatakan beberapa TPS direkomendasikan untuk pemilihan ulang. "Misalnya di Indramayu, Kecamatan Krangkeng, ada pemilih yang mencoblos lebih dari satu kali," ujarnya, Kamis, 10 Juli 2014.
Adapun di Kabupaten Cianjur, beberapa TPS dilaporkan melayani pemilih dari luar daerah tinggalnya tanpa surat pindah atau formulir A5. "Kami masih terus mendalami laporannya bersama KPU Cianjur, KPPS, dan pengawas pemilu," kata Wasikin.
Proses rekapitulasi suara pilpres saat ini telah memasuki tahap penghitungan di tingkat desa/kelurahan. Pada tahap ini, KPPS dan panwaslu serta saksi mendata dan menghitung kembali suara-suara yang terkumpul dari TPS-TPS di kelurahan masing-masing. "Hingga saat ini belum ada laporan kecurangan di lapangan. Jika ada, akan langsung kami tindak lanjuti," kata Nelson. (Baca: KPK: Penyelenggara Pemilu Jangan Menerima Suap)
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Terpopuler:
Jokowi Menang, Indeks Bisa Tembus 5.200
Hidayat: Investor Cemas Hasil Pemilu Beda Tipis
Saat Pensiun, Djoko Kirmanto Akan Ternak Lele